The Fed Cederung Hawkish, Kinerja Reksadana Tertekan

8 Sep 2023

Updates

The Fed Cederung Hawkish, Kinerja Reksadana Tertekan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara harian mencatatkan pelemahan sebesar -0.59% ke level 6,954 pada perdagangan hari Kamis (07/09). Pelemahan IHSG didorong oleh tiga sektor yang mengalami tekanan terbesar, yakni sektor transportasi dan logistik sebesar -1,72%, lalu sektor properti -1,30% serta sektor energi -1,00%. Saat ini IHSG ditradingkan kembali dengan valuasi menarik, Price Earning Ratio (PER) sebesar 14,00x.

 

Investor asing membukukan penjualan bersih cukup besar (Net Sell) sebesar Rp 1,10 triliun pada perdagangan hari Kamis (07/09). Sehingga, YTD transaksi investor asing masih tercatat dengan total penjualan bersih (Net Sell) senilai Rp 1,17 triliun.

 

Bank Indonesia mengumumkan bahwa cadangan devisa Indonesia turun menjadi 137,1 miliar dolar AS pada Agustus 2023 (vs. Juli 2023: 137,7 miliar dolar AS). Penurunan ini dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.

 

Wall Street ditutup cenderung melemah pada perdagangan hari Kamis (07/09). Dimana indeks Dow Jones Industrial Average menguat sebesar +0,17% ke level 34,501. Sedangkan indeks S&P 500 turun -0,32 % ke level 4,451. Lalu indeks Nasdaq Composite juga ikut kehilangan -0,89% ke level 13,749.

 

Surplus neraca perdagangan China tercatat turun menjadi 68,36 miliar dolar AS pada Agustus 2023 (vs. Juli 2023: 80,6 miliar dolar AS), lebih rendah dibandingkan ekspektasi konsensus yang memperkirakan surplus 73,8 miliar dolar AS. Ekspor turun -8,8% YoY (vs. konsensus: -9,2% YoY), menandai penurunan keempat bulan secara berturut-turut. Sementara itu, impor turun -7,3% YoY (vs. konsensus: -9% YoY), menandai penurunan keenam bulan secara berturut-turut. Selama 8M23, ekspor dan impor China masing-masing turun -5,6% YoY dan -7,6% YoY.

 

Kinerja reksadana secara harian ditutup cenderung melemah pada perdagangan hari Kamis (07/09), seperti jenis reksadana saham yang mengalami pelemahan sebesar -1,02%, diikuti reksadana campuran yang juga melemah sebesar -0,67%, sementara itu reksadana pasar uang menguat sebesar +0,01% dan terakhir reksadana pendapatan mengalami tekanan lanjutan sebesar -0,08%.

 

Kinerja reksadana pada hari Kamis (07/09) dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: Kurs Rupiah terhadap kurs USD saat ini terus melemah dan menuju level tiga bulan terendahnya di 2023. Kemudian kekhawatiran akan ekonomi China berlanjut, baik dari sisi outlook pertumbuhan ekonomi china maupun pelemahan kurs mata uang Yuan, yang menyebabkan surplus USD kian meningkat. Peluang resesi di ekonomi AS yang mulai meredup, terlihat dari pertumbuhan lapangan pekerjaan yang kuat, serta kenaikan harga energi (minyak), memberikan pertanyaan bahwa inflasi akan kembali meningkat dan membuat The Fed akan kembali menaikkan suku bunga (Hawkish) di sisa tahun 2023 ini.

 

#InvesNowCuanLater  #BigDreamStartNow

floating-whatsapp

Alamat Baru Invesnow

Sequis Tower Lt. 18 Unit 2A, 3, dan 5A
Jl. Jend. Sudirman No. 71
Kel. Senayan, Kec. Kebayoran Baru
Jakarta 12190
telp: 021 - 50924098

Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?

Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang

logo
ojk
ojk

Newsletter

Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.

© 2024 PT Invesnow Principal Optima