Kenaikan Yield Obligasi Menekan Kinerja RDS

5 Okt 2023

Updates

Kenaikan Yield Obligasi Menekan Kinerja RDS

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara harian mencatatkan lanjutan pelemahan sebesar -0,78% dan ditutup di level 6,886 pada hari Rabu (04/10). Pelemahan IHSG ditekan oleh tiga sektor yang mengalami koreksi terbesar, yakni sektor material dasar -2,98%, lalu sektor energi -2,61% serta sektor transportasi dan logistik -2,54%. Saat ini IHSG ditradingkan kembali dengan valuasi menarik, Price Earning Ratio (PER) sebesar 13,63x.


Walau IHSG terkoreksi, namun Investor asing kembali lanjutkan membukukan pembelian bersih (Net Buy) sebesar Rp 203 miliar. Namun secara Year to Date (YTD) transaksi investor asing masih tercatat dengan total penjualan bersih (Net Sell) senilai Rp 4,59 triliun.


Pagi ini harga minyak Brent turun ke level $84.5/barel dari sebelumnya naik hingga ke level $94/barel. Hal ini setidaknya akan memberikan katalis positif di market dengan menguatnya harga obligasi yang tercermin dari turunnya yield. Investor di sisi lain, akan tetap fokus pada rilis data eksternal, seperti di AS US jobs data.


Wall Street akhirnya ditutup kompak menguat pada perdagangan dihari Rabu (04/10) setelah sebelumnya terus mengalami tekanan. Dimana indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat sebesar +0,39% ke level 33,129. Indeks S&P 500 bertambah +0,81% ke level 4,263 dan indeks Nasdaq Composite juga melaju sebanyak 1,35% ke level 13,236.


Katalis positif yang diharapkan pelaku pasar akhirnya terjadi. Dimana Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP disambut baik oleh para investor yang merasa khawatir akan kenaikan suku bunga dan kemungkinan bahwa The Fed perlu mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama hingga Q2 tahun 2024.


Kinerja reksadana secara harian pada Rabu tanggal 04 Oktober 2023 mayoritas alami lanjutan pelemahan. Seperti jenis reksadana saham yang mengalami koreksi sebesar -1,15%, diikuti reksadana campuran yang juga ikut tertekan -1,11%, sementara itu reksadana pasar uang terapresiasi sebesar +0,01% dan terakhir reksadana pendapatan masih terus di zona bearish, melemah sebesar -0,29%. 


Kinerja reksadana pada Rabu (04/10) dipengaruhi oleh panik sell yang terjadi dipasar saham atas terusnya naikknya imbal hasil UST 10Y AS. Selain itu, koreksi besar yang terjadi di sektor material dasar dan energi ikut menyeret IHSG. Namun posisi net buy yang dicatatkan oleh investor asing mengisyarakat bahwa IHSG masih memiliki prospek yang baik. Sementara tekanan lanjutan pasar obligasi yang masih menekan kinerja ICBI masih terus terjadi karena investor bond holder terus melakukan penjualan, khususnya sektor bank yang ikut menekan terus menanjaknya yield SBN 10Y Indonesia.


#InvesNowCuanLater  #BigDreamStartNow

floating-whatsapp

Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?

Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang

logo
ojk
ojk

Newsletter

Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.

© 2024 PT Invesnow Principal Optima