IHSG Struggles Around MA200

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara harian bergerak menguat sebesar +0.54% dan ditutup di level 7.155 pada perdagangan hari Selasa (17/06). Sektor yang mengalami penguatan seperti: transportasi +2.55%, consumer cyclicals +1.72% dan sektor basic materials +1.67%.

Kemenkeu mencatat penerimaan pajak hingga Mei 2025 sebesar Rp683,3 triliun, atau 31,2% dari target APBN 2025 (Rp2.189,3 triliun), turun 10,14% dibandingkan Rp760,38 triliun pada periode sama tahun 2024.

Wall Street ditutup negatif dengan Dow Jones melemah -0.70%, S&P 500 turun -0.84%, dan Nasdaq terdepresiasi -0.91%. Fokus investor saat ini tertuju pada perang antara Israel dan Iran serta keputusan The Fed mengenai suku bunga pada Kamis dini hari. 

Kinerja reksadana di universe Invesnow secara harian mayoritas ditutup positif pada penutupan NAB (17/6), bargain hunting kembali di pasar domestik dengan katalis positif tensi geopolitik yang mereda serta apresiasi Rupiah terhadap USD. Reksa Dana Saham terdapresiasi sebesar +0,41%, Reksa Dana Campuran bertambah +0,09%, Reksa Dana Pasar Uang naik tipis +0,02% dan Reksa Dana Pendapatan Tetap menguat +0,01%.

Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp197  miliar dengan ANTM, BBCA, dan TLKM menjadi penyumbang utama. Penguatan IHSG kali ini ditopang oleh saham sektor komoditas seperti ANTM, BRMS, dan dan AMMN. Sementara itu secara teknikal IHSG sudah mulai terlihat membentuk pattern bearish double top dengan target penurunan untuk menutup gap price di 6989 dan 6888-6917.  Rupiah kembali melemah dan ditutup pada level Rp16,350 dan pasar obligasi juga masih bergerak terbatas dengan ID10Y berada di level 6.720%.

Reksa dana dengan penguatan harian yang signifikan di Invesnow, seperti: Eastspring Syariah Equity Islamic Asia Pacific USD Kelas A (+1.25%), dan REKSA DANA BRI MAWAR FOKUS 10 (+1.2%). 

#InvesNowCuanLater  #BigDreamStartNow