IHSG Menguat di Tengah Surplus Neraca Perdagangan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan harian sebesar +0.89%, ditutup di level 7,626 pada perdagangan Selasa (15/10). Beberapa sektor yang mencatatkan penguatan termasuk sektor consumer non-cyclicals dengan kenaikan +1.38%, kesehatan +1.23%, dan teknologi +1.13%. Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada September 2024 mengalami surplus sebesar USD3,26 miliar, meningkat USD0,48 miliar secara bulanan. Surplus ini tercatat selama 53 bulan berturut-turut sejak Mei 2020, didukung oleh surplus neraca komoditas non-migas yang mencapai USD4,62 miliar.

Di sisi global, Wall Street mengalami koreksi pada hari yang sama, dengan Dow Jones melemah -0.75%, S&P 500 -0.76%, dan Nasdaq -1.01%. Penurunan ini terjadi setelah Wall Street mencapai level all-time high baru, bersamaan dengan koreksi harga komoditas seperti minyak dan emas setelah kekhawatiran tentang konflik di Timur Tengah mereda. Di pasar reksa dana, mayoritas kinerja ditutup menguat, terutama sektor perbankan menjelang rilis laporan keuangan dan sinyal penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI). Meskipun terjadi rebound di sektor perbankan, net buy investor asing masih kecil, sedangkan BBRI mencatatkan net sell. Hari ini, investor akan wait and see menunggu keputusan RDG BI dan pengumuman suku bunga.

#InvesNowCuanLater  #BigDreamStartNow