BI Menahan Suku Bunga, IHSG Menguat?

17 Okt 2024

Updates

BI Menahan Suku Bunga, IHSG Menguat?

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan sebesar +0.29% pada perdagangan hari Rabu (16/10), ditutup di level 7,648. Sektor-sektor yang menunjukkan penguatan mencakup infrastruktur yang naik +1.20%, properti +1.18%, dan teknologi +1.07%. Bank Indonesia (BI) memproyeksikan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuannya dua kali lagi pada akhir 2024, masing-masing sebesar 25 basis poin pada bulan November dan Desember. Untuk tahun 2025, BI memperkirakan ada tiga hingga empat penurunan Federal Funds Rate (FFR) yang totalnya mencapai 75-100 basis poin. Gubernur BI Perry Warjiyo mencatat perbaikan tingkat pengangguran dan inflasi yang lebih rendah di AS meningkatkan ekspektasi pasar akan penurunan FFR, yang berimbas pada kenaikan yield US Treasury dan indeks dolar AS (DXY).

 

Wall Street juga mengalami penguatan pada hari yang sama, dengan Dow Jones naik +0.79%, S&P 500 +0.47%, dan Nasdaq +0.28%. Dow Jones bahkan mencetak all time high baru di tengah penguatan dolar AS. Di sisi lain, International Monetary Fund (IMF) memperkirakan bahwa total hutang global publik akan mencapai $100 triliun pada akhir tahun 2024. Dalam konteks reksa dana, mayoritas kinerja di universe Invesnow menunjukkan penguatan pada penutupan NAB (16/10). Stabilnya Rupiah di tengah keputusan BI untuk mempertahankan suku bunga di level 6% turut memberikan kekuatan pada IHSG, yang kembali menguji level resistance. Nilai transaksi IHSG mencapai Rp 10,27 triliun dengan net buy investor asing sebesar Rp 210 miliar, terutama didorong oleh TLKM. Sementara itu, beberapa saham mengalami kenaikan menjelang penutupan seiring dengan rebalancing dari WisdomTree.


#InvesNowCuanLater  #BigDreamStartNow

floating-whatsapp

Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?

Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang

logo
ojk
ojk

Newsletter

Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.

© 2024 PT Invesnow Principal Optima