IHSG Menguat +0.48% di Tengah Kenaikan Tarif PPN dan Data Ekonomi Global

Pada perdagangan hari Kamis (12/09), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat sebesar +0.48% dan ditutup di level 7,798. Beberapa sektor yang mengalami penguatan signifikan meliputi teknologi (+7.61%), energi (+1.57%), dan sektor consumer non-cyclicals (+1.17%). Di sisi domestik, INDEF memproyeksikan bahwa kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada tahun 2025 akan berdampak negatif pada ekonomi, mengakibatkan penurunan upah nominal sebesar -5.86%, kontraksi Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 0.84%, serta penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 0.11%. Dampak tersebut juga diperkirakan akan mengganggu kinerja ekspor dan impor.

Di pasar global, Wall Street menunjukkan kinerja positif pada hari yang sama, dengan Dow Jones menguat +0.58%, S&P 500 +0.75%, dan Nasdaq +1.00%. Bank Sentral Eropa menurunkan suku bunga menjadi 3.5% sebagai respons terhadap penurunan inflasi Eropa, yang mencapai angka terendah dalam tiga tahun terakhir sebesar 2.2% pada Agustus. Di sisi lain, data terbaru menunjukkan kenaikan jobless claims dari 228 ribu menjadi 230 ribu, menandakan pelemahan pasar tenaga kerja, sementara PPI meningkat dari 0% menjadi 0.2%, yang dapat menambah tekanan inflasi. Meskipun ada peningkatan dalam PPI dan jobless claims, investor masih percaya bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga setidaknya sebesar 25 basis poin pada pertemuan yang akan diumumkan pada 19 September mendatang. Dalam hal reksa dana, kinerja di universe Invesnow secara umum mengalami penguatan pada penutupan NAB 12/9, dengan Reksa Dana Saham terapresiasi sebesar +0.88% dan Reksa Dana Campuran bertambah +0.80%. Meskipun IHSG menguat kurang dari 1%, beberapa reksa dana saham mengalami kenaikan harian lebih dari 2%, seperti Trim Syariah Saham (+2.48%) dan HPAM Ultima Ekuitas 1 (+2.03%).

#InvesNowCuanLater #BigDreamStartNow