Id10y Surpasses Level 7.2%

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara harian bergerak melemah tipis sebesar -0.22% dan ditutup di level 7.064 pada perdagangan hari Kamis (09/01). Sektor yang mengalami pelemahan seperti: energi -1.01%, consumer cyclicals -0.92% dan sektor basic materials -0.82%.

Pemerintah Indonesia menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dalam dua mata uang asing, yaitu USD 2 miliar dan EUR 1,4 miliar, dengan format SEC Shelf Registered. Ini adalah penerbitan global bond SEC Registered yang ke-16. Minat investor global sangat tinggi, terlihat dari total pemesanan mencapai USD 6,1 miliar dan EUR 2,5 miliar. Dana yang diperoleh akan digunakan untuk pembiayaan APBN 2025.

Wall Street tutup pada 9 Januari 2025 karena hari berkabung nasional atas kepergian mantan Presiden AS, Jimmy Carter.

Kinerja reksadana di universe Invesnow secara harian mayoritas ditutup negatif pada penutupan NAB (9/1), Investor mencermati data lapangan pekerja di AS, penurunan bond yield di China serta depresiasi nilai tukar Rupiah. Reksa Dana Saham terdepresiasi sebesar -0,33%, Reksa Dana Campuran berkurang -0,33%, Reksa Dana Pasar Uang naik tipis +0,02% dan Reksa Dana Pendapatan Tetap melemah -0,07%.

Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 66 miliar, dipimpin oleh BBCA Rp 109 miliar dan TLKM Rp 70 miliar. ID10Y atau Yield Obligasi Pemerintah Indonesia 10 Tahun melanjutkan kenaikannya pada level 7,22%, sementara rupiah bergerak sideways di kisaran Rp 16.200. Investor khawatir bahwa The Fed akan memperlambat penurunan suku bunga akibat kekhawatiran inflasi yang meningkat akibat kebijakan Trump Tariff. Dalam kondisi ini, investor bisa mempertimbangkan reksa dana saham yang berfokus pada saham konglomerasi, mengingat tren tersebut diperkirakan akan terus berlanjut di tengah tekanan jual pada saham big-cap oleh investor asing.

Reksa dana dengan penguatan harian yang signifikan di Invesnow, seperti: PNM DANA TUNAI (+0.73%), dan UOBAM Inovasi Obligasi Nasional (+0.44%).

#InvesNowCuanLater  #BigDreamStartNow