24 Okt 2024
Updates
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara harian bergerak melemah tipis sebesar -0.02% dan ditutup di level 7,787 pada perdagangan hari Rabu (23/10). Sektor yang mengalami pelemahan seperti: properti -1.04%, infrastruktur -0.42% dan basic materials -0.57%.
Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan bahwa inflasi Indonesia akan tetap stabil di angka 2,3 persen hingga akhir tahun 2024. Dalam laporan World Economic Outlook yang dirilis pada Oktober 2024, IMF juga meramalkan inflasi Indonesia akan mencapai 2,5 persen pada tahun 2025. Di sisi lain, inflasi global diperkirakan akan mencapai 3,5 persen pada akhir tahun 2025, yang lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata 3,6 persen antara tahun 2000 dan 2019.
Wall Street bergerak melemah pada hari Rabu (23/10). Dow Jones terkoreksi -0.96%, S&P 500 terkoreksi -0.92%, dan Nasdaq melemah -1.60%.
USD mengalami rally terbaiknya sejak agustus, didorong oleh data ekonomi US yang menguat dan ekspektasi investor akan kemenangan Donald Trump pada US Election. USD sudah naik 4% sejak akhir September didorong oleh US Jobs yang membaik yang kembali mendorong ekspektasi investor terhadap The Fed untuk memotong suku bunga.
Kinerja reksa dana di universe Invesnow secara harian mayoritas ditutup negatif pada penutupan NAB (22/10), katalis negative datang dari International Monetary Fund (IMF) yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terjebak di level 5,1% dari tahun 2025 hingga 2029. Sedangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 akan ada di kisaran 5%. Reksa Dana Saham terdepresiasi sebesar -0.06%, Reksa Dana Campuran berkurang -0.06%, Reksa Dana Pasar Uang naik tipis +0.01% dan Reksa Dana Pendapatan Tetap kehilangan -0,18%.
Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 444 miliar, dengan BBRI memimpin di angka Rp 452 miliar dan TLKM di Rp 158 miliar. Hari ini, IHSG bergerak sideways, sementara perhatian investor terfokus pada saham-saham dari Bakrie Group, seperti BUMI, BRMS, dan ENRG. Beberapa reksa dana saham juga memiliki kepemilikan utama di saham Bakrie Group, antara lain: SUCORINVEST MAXI FUND, SUCORINVEST SHARIA EQUITY FUND, SUCORINVEST FLEXI FUND, dan SUCORINVEST USD BALANCED FUND. Di sisi lain, BBCA mencatatkan laba bersih sebesar Rp 41,1 triliun pada kuartal III-2024, mengalami pertumbuhan 12,8% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 36,4 triliun.
#InvesNowCuanLater #BigDreamStartNow
Latest News
8 Nov 2024
Updates
6 Nov 2024
Updates
4 Nov 2024
Updates
Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?
Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang
Berizin & diawasi oleh
Bagian dari:
COMPANY
SUPPORT
Newsletter
Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.