Fed Hawkish, BI Holds Rate, Rupiah Weakens

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara harian bergerak melemah sebesar -0.7% dan ditutup di level 7.107 pada perdagangan hari Rabu (18/12). Sektor yang mengalami pelemahan seperti: transportasi -1.37%, basic materials -1.03% dan sektor kesehatan -0.66%.

RDG Bank Indonesia yang berlangsung pada 17-18 Desember 2024 memutuskan untuk menjaga BI-Rate tetap di level 6,00%, suku bunga Deposit Facility di 5,25%, dan suku bunga Lending Facility di 6,75%.

Wall Street bergerak negatif dengan Dow Jones turun -2.58%, S&P500 melemah -2.95%, dan Nasdaq terdepresiasi -3.56%. The Fed kembali menurunkan suku bunga sebesar 25 bps dan memberi sinyal bahwa hanya akan ada dua kali pemotongan suku bunga pada tahun 2025 karena ketidakpastian kebijakan pemerintahan Trump yang akan datang.

Kinerja reksa dana di universe Invesnow secara harian mayoritas ditutup negatif pada penutupan NAB (18/12), The Fed yang memiliki view lebih hawkish di 2025 membuat aset berisiko seperti saham dan obligasi melemah. Reksa Dana Saham terdepresiasi sebesar -0,70%, Reksa Dana Campuran berkurang -0,46%, Reksa Dana Pasar Uang naik tipis +0,01% dan Reksa Dana Pendapatan Tetap melemah -0,01%.

Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 801 miliar, dipimpin oleh BBCA dan BBRI masing-masing menyumbang Rp 343 miliar dan Rp 266 miliar. Bank Indonesia mempertahankan suku bunga, meskipun The Fed menurunkan suku bunga. The Fed memberikan sinyal hawkish untuk tahun depan, sehingga USD kembali menguat dan rupiah tertekan. Saat ini, rupiah telah berada di atas Rp 16.300, sesuai dengan research kami sebelumnya. Secara teknikal IHSG berpotensi membentuk pattern bearish head and shoulder dan berpotensi untuk menguji support di level 6854.

Reksa dana dengan penguatan harian yang signifikan di Invesnow, seperti: Eastspring Syariah Greater China Equity USD Kelas A (+0.55%), dan Pinnacle Strategic Equity Fund (+0.28%).

#InvesNowCuanLater  #BigDreamStartNow