IHSG Weakens Due to Negative Rumor

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara harian bergerak melemah sebesar -0.9% dan ditutup di level 7.258 pada perdagangan hari Senin (16/12). Sektor yang mengalami pelemahan seperti: properti -2.95%, teknologi -2.3% dan sektor transportasi -1.9%.

Berdasarkan data BPS, surplus neraca perdagangan Indonesia pada November 2024 mencapai 4,42 miliar dolar AS, naik dari 2,48 miliar dolar AS pada Oktober 2024, terutama karena peningkatan surplus sektor nonmigas.

Wall Street bergerak mixed dengan Dow Jones turun -0.25%, S&P500 naik +0.38%, dan Nasdaq menguat +0.12%. Sementara itu pasar saham asia bergerak mixed, sembari menunggu keputusan The Fed mengenai suku bunga pada 18 Desember

Kinerja reksa dana di universe Invesnow secara harian mayoritas ditutup negatif pada penutupan NAB (16/12), Rupiah masih melemah dan ditambah implementasi PPN 12% di 2025 menjadi katalis negatif bagi market. Reksa Dana Saham terdepresiasi sebesar -0,87%, Reksa Dana Campuran berkurang -0,74%, Reksa Dana Pasar Uang naik tipis +0,04% dan Reksa Dana Pendapatan Tetap melemah -0,01%.

Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 579 miliar, dengan BBRI dan TLKM masing-masing menyumbang Rp 341 miliar dan Rp 162 miliar. IHSG kembali melemah akibat beredarnya spekulasi terkait rumor negatif, yaitu bahwa Schroders, salah satu manajer investasi asing, berencana menjual bisnisnya di Indonesia setelah penunjukan CEO baru yang ingin merampingkan operasi dan melepaskan unit usaha yang kurang menguntungkan. Schroders Asset Management, yang saat ini mengelola aset sekitar Rp 14 triliun, memiliki saham blue chip yang mendominasi portofolio reksa dana mereka. Oleh karena itu, jika rumor tersebut terbukti benar, potensi tekanan jual pada saham blue chip bisa meningkat.

Reksa dana dengan penguatan harian yang signifikan di Invesnow, seperti: REKSA DANA PROSPERA OBLIGASI PLUS (+0.11%), dan Reksa Dana Insight Renewable Energy Fund (+0.08%).

#InvesNowCuanLater  #BigDreamStartNow