19 Jul 2022
Updates
Domestik
Kemarin, investor asing melakukan aksi jual yang cukup signifikan di saham perbankan besar. Ada beberapa alasan hal ini bisa terjadi. Alasan pertama adalah rencana BI yang akan menaikan suku bunga, dimana bagi negara berkembang, kenaikan suku bunga memiliki kekhawatiran tersendiri terhadap kondisi ekonomi negara. Alasan berikutnya adalah kondisi rupiah yang terus melemah terhadap dolar AS dan sudah menembus level lebih dari Rp 15.000.
Saat ini Pemerintah harus fokus kepada pengendalian laju inflasi dan menyediakan suplai yang optimal yang mana permintaan juga sedang meningkat. Indonesia dinyatakan negara yang masih masuk kategori kuat terhadap resesi karena inflasi masih terkendali, dana pihak ketiga RI juga masih di atas 10%, dan pertumbuhan kredit di atas 9%. Termasuk indeks keyakinan konsumen pada level 128 dan Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur pada posisi 50.2. Hanya saja yang masih menjadi sorotan adalah isu krisis pangan dan energi global. Saat ini Presiden dan jajarannya sedang menyiapkan strategi untuk menghadapi food shortage dan energy shortage di tahun 2023.
Internasional
Dari AS, yield Treasury berjangka pendek yakni tenor 2 tahun hingga kini masih lebih tinggi dari yield Treasury tenor 10 tahun. Yield Treasury tenor 2 tahun juga naik 1.4 bp ke 3.149%, dari sebelumnya pada Jumat pekan lalu di 3.135%. Yield Treasury tenor 10 tahun naik 2.4 bp ke posisi 2.954%. Hal ini menandakan bahwa resesi di AS semakin dekat.
Banyak yang menyarankan untuk The Fed menaikan suku bunga sampai 100 bp dalam waktu dekat guna menekan laju inflasi. Tetapi Gubernur The Fed Christopher Waller akan tetap mendukung kenaikan 75bp dan akan memantau lebih lanjut data ekonomi dan ketenagakerjaan terbaru yang dirilis agar dapat mendukung langkah yang lebih besar jika memang diperlukan.
Bursa saham Eropa di sesi awal kompak menguat pada perdagangan Senin (18/7/2022), meskipun Italia sedang mengalami ketidakpastian politik.
Berita baik dari negeri Panda, Regulator China mendorong pemberi pinjaman untuk memberikan utang ke proyek properti yang memenuhi syarat untuk mengurangi risiko boikot pembeli. Bank harus memenuhi kebutuhan pembiayaan pengembang jika sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
Disclaimer
Data-data di atas merupakan informasi
terkait Reksa Dana dan bukan ajakan atau suruhan dalam
membeli/menjual produk investasi tertentu. Keputusan beli/jual
terhadap instrumen investasi sepenuhnya dipegang oleh investor itu sendiri.
Latest News
22 Apr 2025
Updates
21 Apr 2025
Updates
16 Apr 2025
Updates
Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?
Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang
Berizin & diawasi oleh
Bagian dari:
COMPANY
SUPPORT
Newsletter
Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.