11 Jul 2023
Updates
Secara harian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan penguatan sebesar +0.22% ke level 6,731. Penguatan IHSG didorong oleh tiga sektor yang mengalami kenaikan terbesar, yakni sektor property dan real estate sebesar +1,92%, sektor energi +1,10% dan sektor industrial +0,47%. Saat ini IHSG masih ditradingkan dengan valuasi relatif menarik, yakni di Price Earning Ratio (PER) sebesar 13,45x dengan nilai Market Price Book Value (PBV) sebesar 1,89x.
Investor asing kembali membukukan pembelian bersih (Net Buy) sebesar Rp 168 miliar pada perdagangan Senin (10/07). Sehingga secara YTD transaksi investor asing masih tercatat dengan total pembelian bersih senilai (Net Buy) Rp 17,00 triliun.
Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi selama 2023 dapat mencapai 3,3%, angka ini lebih rendah dari kondisi inflasi 2022. Namun, untuk mencapai angka ini perlu sinergi erat antara pemerintah pusat hingga pemerintah daerah agar dapat menjaga stabilitas harga barang.
Setelah mengalami tekanan, akhirnya Wall Street kembali kompak ditutup menguat pada perdagangan hari Senin (10/07). Indeks Dow Jones Industrial Average menguat sebesar +0,62% ke level 33,944. Indeks S&P 500 juga menguat sebesar +0,24% ke level 4,409 dan Indeks Nasdaq Composite menguat sebesar +0,18% ke level 13,685.
Investor bersiap untuk laporan CPI AS dan dimulainya musim pendapatan kuartal kedua di minggu ini. Laporan inflasi yang akan datang diharapkan memberikan bukti tambahan mengenai tekanan inflasi dan memberikan wawasan tentang tindakan Federal Reserve di masa depan.
Para pelaku pasar saat ini menilai peluang hampir 92% untuk kenaikan 25bps dalam suku bunga The Fed di bulan ini, tetapi peluang untuk kenaikan seperempat poin lagi (25 bps) diprediksi akan terjadi pada bulan November 2023 untuk menekan angka inflasi.
Kinerja reksadana secara harian rata- rata bergerak bervariasi, seperti jenis reksadana saham yang mengalami sideways sebesar +0,00%, diikuti reksadana campuran menguat tipis sebesar 0,07%, sementara itu reksadana pasar uang menguat sebesar +0,03% dan terakhir reksadana pendapatan mengalami tekenan tipis sebesar -0,02%.
Dengan capaian inflasi hingga tengah tahun 2023 tetap terkendali dan telah kembali masuk kisaran target inflasi akan membuat katalis positif pasar finansial Indonesia. Dengan bayangan kenaikkan tingkat suku bunga yang akan dilakukan The Fed pada bulan ini, membuat aksi profit taking sementara investor. Para pelaku pasar beranggapan bahwa saat ini pasar uang memberikan yield yang menarik dan aman ditengah ketidakpastian kondisi ekonomi global. Diharapkan investor reksadana Invesnow harus sangat memperhatikan momentum agar bisa masuk diwaktu yang tetap untuk mendapatkan return yang optimal.
Latest News
2 Des 2024
Updates
29 Nov 2024
Updates
28 Nov 2024
Updates
Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?
Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang
Berizin & diawasi oleh
Bagian dari:
COMPANY
SUPPORT
Newsletter
Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.