4 Nov 2024
Updates
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara mingguan bergerak melemah sebesar -2.46% dan ditutup di level 7,505 pada perdagangan hari Jumat (01/11). Sektor yang mengalami pelemahan seperti: transportasi -2.85%, consumer non-cyclicals -2.73% dan basic materials -2.31%.
PMI Manufaktur Indonesia pada Oktober 2024 tetap di zona kontraksi di angka 49,2, sama seperti bulan sebelumnya. Sejak Juli 2024, PMI telah menunjukkan kontraksi, dimulai dari 49,3 dan turun menjadi 48,9 pada Agustus, sehingga sektor manufaktur mengalami kontraksi selama empat bulan berturut-turut. Sebelumnya, pada Juni, PMI masih di atas 50, yakni 50,7. Laporan S&P Global menyebutkan adanya penurunan kecil dalam operasional sektor manufaktur pada Oktober 2024.
Wall Street bergerak menguat pada hari Jumat (01/11). Dow Jones menguat +0.69%, S&P 500 menguat +0.41%, dan Nasdaq menguat +0.80%.
Data NFP US drop ke level 12k karena badai hurricane dan layoff dari Boeing yang sedang kesulitan keuangan. Sehingga tidak adanya pelemahan tenaga kerja di US, ini juga ditandai dengan tidak meningkatnya data pengangguran.
Kinerja reksa dana di universe Invesnow secara harian mayoritas ditutup positif pada penutupan NAB (01/11), Sangat minim katalis positif di market dengan investor cenderung untuk melakukan profit taking di aset berisiko seperti saham saat ini. Reksa Dana Saham terdepresiasi sebesar -0.87%, Reksa Dana Campuran berkurang -0.43%, Reksa Dana Pasar Uang naik tipis +0.02% dan Reksa Dana Pendapatan Tetap tidak berubah +0.00%.
Investor asing dalam satu minggu terakhir mencatatkan net sell sebesar Rp 2.65 triliun, dipimpin oleh BBRI Rp 1.1 triliun, BMRI Rp 935 miliar, BBCA Rp 853 miliar dan BBNI Rp 212. Melemahnya IHSG dan net sell dari investor asing, kita melihat reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap berbasis corporate bonds masih menjadi pilihan utama. Meskipun demikian masih terdapat reksa dana campuran dan saham yang secara return ytd diatas 10% seperti: HPAM Flexi Plus (+15.58%), Sucorinvest Maxi Fund (+14.01%) dan Trimegah Balanced Absolute Strategy (+11.6%).
Saat ini investor terus wait and see menunggu hasil pilpres US dan FOMC Meeting, dimana The Fed diperkirakan akan memotong suku bunga 25 bps. IHSG sudah terkoreksi -5.93% dari level all time high nya, dimana secara jangka pendek IHSG berpotensi untuk menguji support di level 7333. Namun kita yakin secara jangka Panjang top product reksa dana saham Invesnow akan mengalami kenaikan. Berdasarkan seasonality chart IHSG akan menguat di bulan Desember dengan kemungkinan naik 89%.
#InvesNowCuanLater #BigDreamStartNow
Latest News
2 Des 2024
Updates
29 Nov 2024
Updates
28 Nov 2024
Updates
Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?
Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang
Berizin & diawasi oleh
Bagian dari:
COMPANY
SUPPORT
Newsletter
Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.