Rupiah Rally Boosts IHSG Surge

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara mingguan bergerak menguat sebesar +4.10% dan ditutup di level 7.106 pada perdagangan hari Jumat (16/05). Sektor yang mengalami penguatan seperti: infrastruktur +5.87%, energi +5.66% dan sektor keuangan +3.71%.

Bank Indonesia mencatat capital inflow Rp4,14 triliun pada minggu kedua Mei 2025, terutama di pasar saham dan SRBI. Premi CDS Indonesia 5 tahun turun dari 88,93 bps (9 Mei) menjadi 83,34 bps (15 Mei 2025).

Wall Street ditutup positif dengan Dow Jones menguat +0.78%, S&P 500 naik +0.70%, dan Nasdaq terapresiasi +0.52%. Sementara itu US index future kembali turun dan treasuries yield naik setelah Moody’s menurunkan rating credit scores US.    

Kinerja reksadana di universe Invesnow secara harian mayoritas ditutup positif pada penutupan NAB (16/5), Investor terlihat kembali melakukan aksi bargain hunting di market. Reksa Dana Saham terapresiasi sebesar +0,83%, Reksa Dana Campuran bertambah +0,55%, Reksa Dana Pasar Uang naik tipis +0,02% dan Reksa Dana Pendapatan Tetap menguat +0,11%.

Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 810 miliar, dipimpin oleh BMRI Rp 415 miliar dan GOTO Rp112 miliar. Sementara itu dalam satu minggu terakhir investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp2.54 triliun dan IHSG sudah berada diatas MA-200 weekly. Dilansir dari bloomberg rupiah diprediksi menguat di Q2 tahun ini karena pengelolaan fiskal yang baik dan melemahnya dolar AS. Diperkirakan mencapai 16.000 tahun depan dan 15.200 akhir Desember, dengan kenaikan sekitar 4% di kuartal terakhir. Hal ini sejalan dengan prediksi ekonom yang menyatakan BI akan memotong suku bunga sebesar 25 bps pada RDG BI berikutnya. Pasar obligasi juga cenderung stabil dengan ID10Y yang berada di level 6.863%.

Reksa dana dengan penguatan harian yang signifikan di Invesnow, seperti: Trim Syariah Saham (+1.58%), dan Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A (+1.54%). 

#InvesNowCuanLater  #BigDreamStartNow