Rupiah Continues to Weaken After BI Maintains Interest Rate.

21 Nov 2024

Updates

Rupiah Continues to Weaken After BI Maintains Interest Rate.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara harian bergerak melemah sebesar -0.21% dan ditutup di level 7,180 pada perdagangan hari Rabu (20/11). Sektor yang mengalami pelemahan seperti: teknologi -1.43%, property -0.87% dan sektor infrastruktur -0.48%.

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 19-20 November 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate 6,00%, suku bunga Deposit Facility 5,25%, dan Lending Facility 6,75%. Keputusan ini mendukung kebijakan moneter untuk menjaga inflasi tetap terkendali di kisaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025, serta memperkuat stabilitas nilai tukar Rupiah di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global, terutama terkait perkembangan politik di AS.

Wall Street bergerak mixed pada (20/11), DJIA menguat +0.32%, S&P 500 flat +0.0% dan Nasdaq melemah tipis -0.11%. Nvidia melaporkan pertumbuhan pendapatan yang kuat, didorong oleh tingginya permintaan untuk infrastruktur yang mendukung AI.

Kinerja reksa dana di universe Invesnow secara harian mayoritas ditutup negatif pada penutupan NAB (20/11), Dengan Rupiah yang kembali melemah mendekati 16k per USD, ditengah Bank Indonesia yang menahan suku bunga 6% pada RDG di bulan November ini. Reksa Dana Saham terdepresiasi sebesar -0.13%, Reksa Dana Campuran berkurang -0.13%, Reksa Dana Pasar Uang naik tipis +0.01% dan Reksa Dana Pendapatan Tetap kehilangan -0.07%.

Investor asing mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 585 miliar, dengan BBRI dan TLKM masing-masing mencatatkan Rp 369 miliar dan Rp 123 miliar. Penurunan IHSG terjadi dengan volume perdagangan yang relatif rendah, hanya Rp 8,73 triliun, dipicu oleh aksi profit taking pada saham TLKM yang turun 3,6%, meskipun sebelumnya sempat naik hingga 7%. Keputusan untuk mempertahankan suku bunga saat ini sesuai dengan ekspektasi pasar dan analisis kami sebelumnya, di mana suku bunga dipertahankan untuk menghindari pelemahan rupiah. Namun, setelah pengumuman BI rate, rupiah terus melemah dan saat ini berada di level Rp 15.960. Secara teknikal, rupiah berpotensi untuk menyentuh level Rp 16.000. Pelemahan rupiah akan menjadi katalis negatif untuk pasar saham karena IHSG dan rupiah berkorelasi positif, dimana jika rupiah melemah maka IHSG juga akan ikut melemah. 


#InvesNowCuanLater  #BigDreamStartNow

floating-whatsapp

Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?

Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang

logo
ojk
ojk

Newsletter

Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.

© 2024 PT Invesnow Principal Optima