18 Agu 2023
Updates
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara harian mencatatkan pelemahan sebesar -0.21% ke level 6,900 pada perdagangan hari Rabu (16/08). Pelemahan IHSG didorong oleh tiga sektor yang mengalami tekanan terbesar, yakni sektor teknologi sebesar -1,25%, sektor material dasar sebesar -0,50% dan sektor energi sebesar -0,40%. Saat ini IHSG masih ditradingkan dengan valuasi yang masih relatif menarik, yakni di Price Earning Ratio (PER) sebesar 13,89x dengan nilai Market Price Book Value (PBV) sebesar 1,95x. Investor asing kembali membukukan penjualan bersih (Net Sell) sebesar Rp 1,34 triliun pada perdagangan hari Rabu (15/08). Sehingga secara YTD transaksi investor asing tercatat dengan total pembelian bersih (Net Buy) senilai Rp 3,89 triliun.
Pemerintah menetapkan defisit sebesar Rp 522,8 triliun atau 2,29% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN 2024. Defisit APBN menurun searah dengan konsolidasi fiskal dalam mendukung kesinambungan fiskal. Dengan posisi defisit tersebut target keseimbangan primer (primary balance) sebesar Rp 25,5 triliun dalam RAPBN 2024.
Wall Street ditutup kembali kompak melemah pada perdagangan hari Kamis (17/08). Indeks Dow Jones Industrial Average melemah sebesar -0,84% ke level 34,475. Indeks S&P 500 juga melemah sebesar -0,77% ke level 4,370 dan indeks Nasdaq Composite juga ikut melemah sebesar -1,17% ke level 13,317. Pelemahan pasar saham masih berlanjut, dimana salah satu penyebabnya adalah imbal hasil US Treasury tenor 10-tahun mencapai level tertinggi sejak Oktober. Serangkaian data ekonomi yang kuat minggu ini memicu kekhawatiran bahwa Fed dapat mempertahankan suku bunga pada level saat ini lebih lama. Selain itu, tingkat Inflasi Jepang tenryata diatas ekptektasi pelaku pasar. Dimana tingkat inflasi tahunan di Jepang tidak berubah pada level 3,3% pada bulan Juli 2023 tetapi lebih tinggi dari perkiraan pasar sebesar 2,5%.
Kinerja reksadana secara harian ditutup cenderung melemah pada perdagangan di hari Rabu (16/08), seperti jenis reksadana saham yang mengalami pelemahan sebesar -0,14%, diikuti reksadana campuran yang juga ikut melemah sebesar -0,17%, sementara itu reksadana pasar uang menguat sebesar +0,01% dan terakhir reksadana pendapatan masih mengalami tekanan lanjutan sebesar -0,07%.
Pergerakan kinerja reksadana tanah air pada perdagangan hari Rabu (16/08) masih cenderung terterkan. Penyebabnya antara lain adalah tekanan yang terjadi dipasar saham yang diiringi oleh outflow invesntor asing. Sementara disisi global, selain imbal hasil US Treasury tenor 10-tahun mencapai level tertinggi, naiknya indeks CBOE VIX selama tiga hari beruntun yang merepresentasikan tekanan yang terjadi dipasar saham AS.
#InvesNowCuanLater #BigDreamStartNow
Disclaimer
Data-data di atas merupakan informasi
terkait Reksa Dana dan bukan ajakan atau suruhan dalam
membeli/menjual produk investasi tertentu. Keputusan beli/jual
terhadap instrumen investasi sepenuhnya dipegang oleh investor itu sendiri.
Latest News
22 Jan 2025
Updates
21 Jan 2025
Updates
20 Jan 2025
Updates
Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?
Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang
Berizin & diawasi oleh
Bagian dari:
COMPANY
SUPPORT
Newsletter
Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.