22 Nov 2024
Updates
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara harian bergerak melemah sebesar -0.55% dan ditutup di level 7,140 pada perdagangan hari Kamis (21/11). Sektor yang mengalami pelemahan seperti: consumer non-cyclicals -0.92%, keuangan -0.80% dan sektor properti -0.77%.
Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan III 2024 menunjukkan perbaikan, mencatat surplus 5,9 miliar dolar AS, berbalik dari defisit 0,6 miliar dolar AS di triwulan II 2024. Surplus ini didorong oleh kenaikan surplus neraca modal dan finansial serta defisit neraca transaksi berjalan yang lebih rendah. Akibatnya, cadangan devisa Indonesia naik dari 140,2 miliar dolar AS pada Juni 2024 menjadi 149,9 miliar dolar AS pada September 2024.
Wall Street bergerak menguat pada (21/11), DJIA menguat +1.06%, S&P 500 terapresiasi +0.53% dan Nasdaq naik tipis +0.03%. Penguatan Wall Street akibat data Initial Jobless Claims yang membaik turun ke level 213k dimana sebelumnya 219k.
Kinerja reksa dana di universe Invesnow secara harian mayoritas ditutup negatif pada penutupan NAB (21/11), Kebijakan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% yang akan berlaku mulai 1 Januari 2025 membuat pasar saham terbebani. Reksa Dana Saham terdepresiasi sebesar -0.73%, Reksa Dana Campuran berkurang -0.39%, Reksa Dana Pasar Uang naik tipis +0,01% dan Reksa Dana Pendapatan Tetap kehilangan -0.04%.
Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 1,09 triliun, dengan BBRI dan BBCA menjadi kontributor terbesar, yaitu masing-masing Rp 524 miliar dan Rp 378 miliar. Secara teknikal, target penurunan IHSG berada pada level 6970, di mana terdapat gap price di area tersebut. Saat ini, investor hanya dapat menunggu inflow dari investor asing dan melakukan strategi dollar cost averaging selama IHSG terus menunjukkan downtrend. Beberapa reksa dana saham di Invesnow mengalami penurunan signifikan dalam tiga bulan terakhir, akibat turunnya IHSG dan BBRI yang menjadi mayoritas top holding reksa dana saham di Invesnow. Selama investor asing belum tercatat melakukan net buy pada saham BBRI, IHSG diperkirakan akan tetap downtrend.
Menurut laporan dari Greed and Fear Jefferies Securities, MSCI mengurangi bobot Indonesia menjadi 1,5% pada November 2024, turun dari 2% pada Januari 2024. Hal ini menjadi salah satu faktor penyebab tingginya outflow dari investor asing di pasar saham Indonesia.
#InvesNowCuanLater #BigDreamStartNow
Latest News
22 Nov 2024
Updates
21 Nov 2024
Updates
20 Nov 2024
Updates
Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?
Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang
Berizin & diawasi oleh
Bagian dari:
COMPANY
SUPPORT
Newsletter
Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.