Market Menanti Data Inflasi di Bulan Juli, Kinerja Reksadana Positif

1 Agu 2023

Updates

Market Menanti Data Inflasi di Bulan Juli, Kinerja Reksadana Positif

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencatatkan penguatan sebesar +0.45% ke level 6,931 pada (31/07). Beberapa sektor yang mendorong penguatan IHSG seperti; sektor basic materials, industrial dan infrastruktur, yang masing-masing menguat 1.63%, 1.83%, dan 0.85%. Secara year-to-date (YTD) kinerja IHSG naik 1.2%. Namun pada perdagangan kemarin, investor asing membukukan aksi jual bersih sebesar Rp 1.5 triliun. Hari ini market akan menunggu rilis data inflasi, yang diprakirakan akan berada di level 3.1%, turun dari bulan sebelumnya di level 3.52%, jika benar angka ini tercapai maka tidak ada alasan untuk pertumbuhan ekonomi tetap bertahan di level 5%, jika di Q2-23 pertumbuhan ekonomi akan masih akan tetap di sekitara 5%-an, maka tidak menutup peluang di kuartal-kuartal berikutnya pertumbuhan ekonomi akan mulai beranjak di atas 5.5%an atau justru menuju 6%.

 

 

Dari update data makro, S&P Global mencatat, Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Juli 2023 berada di level 53,3. Angka ini meningkat 0,8 poin jika dibandingkan pada bulan sebelumnya yang tercatat 52,5. Hasil ini tentu menjadi katalis positif untuk pergerakan kinerja saham sektor basic industri dan IHSG secara keseluruhan

 

Indeks S&P 500 secara keseluruhan di bulan Juli berhasil naik 3.1%, termasuk kenaikan 0.2% pada (31/07), hal ini menandai bulan kelima berturut-turut lebih tinggi untuk indeks blue chips dan kenaikan terpanjang sejak musim panas 2021 yang lalu. Kenaikan harga saham sejauh ini merespon tanda-tanda The Fed yang akan mendekati akhir siklus kenaikan suku bunga, dan (mungkin) berhasil untuk menurunkan inflasi tanpa menyebabkan resesi.

 

 

Secara harian, kinerja reksadana secara keseluruhan ditutup solid menguat, Reksadana Saham (RDS) naik 0.35%, Reksadana Campuran (RDC) naik 0.31%, Reksadana Pendapatan Tetap (RDPT) naik tipis 0.08%, dan reksadana Pasar Uang (RDPU) naik tipis 0.02%. Kinerja sektor perbankan yang sejauh ini telah melaporkan kinerja di kuartal-II tahun 2023, cukup solid. Hal ini bisa menjadi katalis bagi kinerja reksadana saham dan campuran yang dimana beberapa reksadana di tipe campuran yang memiliki kinerja outperform dalam satu bulan terakhir juga memiliki portfolio sektor perbankan.

 

 

Sebagai contoh, dari berita di Kontan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) optimistis penyaluran kredit bisa tembus hingga 12% pada tahun ini. Pihak bank mengaku akan mempertahankan target pertumbuhan kredit sekitar 9%-12% pada tahun ini. Berdasarkan laporan keuangan perseroan, hingga semester I/2023 total kredit BCA tumbuh 9% menjadi Rp 735,93 triliun dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 711,26 triliun. Kredit konsumer menjadi segmen dengan pertumbuhan kredit tertinggi, diikuti oleh kredit komersial dan UKM.

 

 

#InvesNowCuanLater  #BigDreamStartNow

floating-whatsapp

Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?

Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang

logo
ojk
ojk

Newsletter

Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.

© 2024 PT Invesnow Principal Optima