Manufaktur Indonesia Bertumbuh, IHSG Kembali Bullish

4 Agu 2023

Updates

Manufaktur Indonesia Bertumbuh, IHSG Kembali Bullish

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan penguatan sebesar +0.64% ke level 6,898 pada perdagangan hari Kamis (03/08). Penguatan IHSG didorong oleh tiga sektor yang mengalami penguatan terbesar, yakni sektor material dasar sebesar +1,60%, sektor teknologi sebesar +1,03% dan sektor finansial sebesar +0,97%. Saat ini IHSG masih ditradingkan dengan valuasi yang masih relatif menarik, yakni di Price Earning Ratio (PER) sebesar 13,14x dengan nilai Market Price Book Value (PBV) sebesar 1,94x. Sejalan dengan penguatan IHSG, investor asing membukukan pembelian bersih (Net Buy) sebesar Rp 433 miliar pada perdagangan hari Kamis (03/08). Sehingga secara YTD transaksi investor asing masih tercatat dengan total pembelian bersih (Net Buy) senilai Rp 23,82 triliun.

 

S&P Global mencatat bahwa Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Juli 2023 meningkat menjadi 53,3 (vs. Juni 2023: 52,5). Realisasi ini menandai pertumbuhan aktivitas manufaktur selama 23 bulan berturut-turut, sekaligus menjadi yang tertinggi sejak September 2022.

 

Wall Street ditutup kompak melemah pada perdagangan hari Kamis (03/08). Indeks Dow Jones Industrial Average melemah sebesar -0,19% ke level 35,215. Indeks S&P 500 juga melemah sebesar -0,25% ke level 4,501 dan indeks Nasdaq Composite juga ikut melemah sebesar -0,10% ke level 13,959. Imbal hasil meningkat, dengan yield US Treasury tenor 10-tahun diperdagangkan sekitar 4,18% dan mendekati level tertinggi sejak November 2022. Sementara itu, Kenaikan suku bunga menekan sektor real estat, yang turun lebih dari 1%. Sementara indeks Volatilitas Cboe melonjak ke level tertinggi sejak Juni. Oleh karena tingkat imbal hasil US Treasury sedang dalam posisi tinggi, hal ini yang membuat pasar saham AS tertekan.

 

Kinerja reksadana secara harian juga ditutup bervariasi pada perdagangan hari Kamis (03/08), seperti jenis reksadana saham yang mengalami penguatan cukup signifikan sebesar +0,69%, diikuti reksadana campuran yang juga juga ikut mnguatsebesar +0,41%, sementara itu reksadana pasar uang menguat sebesar +0,01% dan terakhir reksadana pendapatan melemah tipis sebesar -0,05%.

 

Kinerja reksadadana ditopang oleh makroekonomi yang terbilang masih cukup solid. Dimana selain Indonesia medapat rating outlook positif dari yang sebelumnya stable oleh R&I Inc, kini indeks manufaktur Indonesia meningkat yang merepresentasikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sedang bergairah. Disisi lain kinerja dari perbankan seprti BBCA dan BBNI pada kuartal II yang menunjukkan pertumbuhan doble digit juga akan ikut memberi katalis positif bagi reksdanana campuran dan reksadana saham. Dengan begitu diharapkan investor reksadana terus memperhatikan momentum untuk kembali mengakumulasi reksadana serta memperhatikan risk profile yang sesuai.

 

 

#InvesNowCuanLater  #BigDreamStartNow

floating-whatsapp

Alamat Baru Invesnow

Sequis Tower Lt. 18 Unit 2A, 3, dan 5A
Jl. Jend. Sudirman No. 71
Kel. Senayan, Kec. Kebayoran Baru
Jakarta 12190
telp: 021 - 50924098

Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?

Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang

logo
ojk
ojk

Newsletter

Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.

© 2024 PT Invesnow Principal Optima