Investor Asing Tekan IHSG, Yield SUN Diprediksi Stabil
Secara harian
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah sebesar -0,19% ke level 6,686. Pelemahan
IHSG didorong oleh tiga sektor yang mengalami tekanan terbesar, yaitu sektor
teknologi sebesar -1,07%, sektor kesehatan sebesar -0,49% dan sektor energi
sebesar -0,28%. Saat ini IHSG masih ditradingkan dengan valuasi relatif menarik,
yakni di Price Earning Ratio (PER) 13,23x dengan nilai Market Price Book Value
(PBV) 1,72x. Investor asing kembali membukukan penjualan
bersih (Net Sell) sebesar Rp 408 miliar pada perdagangan Senin (19/06). Namun,
secara YTD transaksi investor asing masih tercatat dengan total pembelian
bersih senilai (Net Buy) Rp 19,96 triliun. Tekanan yang terjadi pada pasar modal
Indonesia, dikarenakan aksi jual investor asing yang belum kunjung mereda.
Saham yang paling banyak dijual investor asing adalah saham PT Bank Central
Asia Tbk (BBCA) Rp 130,5 miliar, Saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) banyak
dilego asing sebesar Rp 88,9 miliar dan saham PT GoTo Gojeke Tokopedia Tbk
(GOTO) juga banyak dilepas asing Rp 54,5 miliar. Dari
pasar global, Wall
Street ditutup kompak melemah pada perdagangan hari Senin (19/06). Indeks Dow
Jones Industrial Average melemah -0,32% ke 34,299. Indeks S&P 500 kehilangan
-0,37% di level 4,409 dan Indeks Nasdaq Composite juga ikut turun -0,68% ke 13,689.
Bank
Sentral China (PBOC) memangkas suku bunga acuannya dari 3.65% ke 3.55% pada
(20/06) dalam 10 bulan terakhir untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi China
kedepan. Sementara pasar modal Asia Pasifik sebagian besar jatuh pada awal
perdagangan Senin (19/6), dengan pasar saham Jepang masih melemah di dekat
level tertinggi 33 tahun. Dimana investor menunggu keputusan suku bunga
Tiongkok besok hari.
Bagaimana dengan view Reksadana?
Kinerja
reksadana harian secara rata-rata mengalami tekanan, seperti jenis reksadana
saham yang mengalami pelemahan sebesar -0,32%, diikuti reksadana campuran yang juga
melemah sebesar -0,17%, kemudian reksadana pasar uang bertambah +0,03% dan
terakhir reksadana pendapatan juga melemah sebesar -0,06%. Para
pelaku pasar dalam negeri memprediksi bahwa pekan ini imbal hasil atau yield
SUN 10 tahun diprediksi stabil.
Alasannya, para pelaku pasar mengekspektasikan Bank Indonesia (BI) mempertahankan
BI7DRR di level 5,75%. Perkiraan yield 10 SUN juga berkorelasi dengan kemampuan
BI meyakinkan investor dana asing akan kembali masuk pasar SBN. Karena dengan
banyaknya capital inflow, yield SUN 10 tahun turun di bawah 6,2%. Tim
riset Invesnow melihat kebijakan moneter yang dilakukan oleh Bank Indonesia
saat ini tidak perlu menaikkan tingkat suku bunga acuan karena inflasi
Indonesia masih terjaga.
Disclaimer
Data-data di atas merupakan informasi
terkait Reksa Dana dan bukan ajakan atau suruhan dalam
membeli/menjual produk investasi tertentu. Keputusan beli/jual
terhadap instrumen investasi sepenuhnya dipegang oleh investor itu sendiri.