Inflasi Melandai, Profit Taking Melanda IHSG

2 Agu 2023

Updates

Inflasi Melandai, Profit Taking Melanda IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di awal pekan bulan Agustus terkoreksi sebesar -0.65% ke level 6,886 pada (01/08). Beberapa sektor yang mendorong pelemahan IHSG seperti; sektor transportation, healthcare dan cyclical, yang masing-masing melemah -2.22%, -3.2%, dan -1.6%. Secara year-to-date (YTD) kinerja IHSG naik 0.52%. Namun pada perdagangan kemarin, investor asing membukukan aksi jual bersih sebesar Rp 386 miliar. Inflasi Indonesia pada bulan Juli tercatat turun ke level 3.08% dari 3.52%, hal ini akan membantu Bank Indonesia (BI) dalam menetapkan suku bunga acuannya selanjutnya, saat ini market expect BI berani dalam menurunkan suku bunga 25bps, hal ini akan sangat positif untuk mendorong kenaikan kinerja IHSG. 

 

Dari berita makro, Anggaran subsidi energi tahun ini diperkirakan kembali bengkak sejalan dengan meningkatnya aktivitas masyarakat pasca berakhirnya pandemi Covid-19. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 anggaran subsidi energi ditetapkan sebesar Rp 209,9 triliun. di antaranya untuk subsidi BBM dan LPG Rp 139,4 triliun dan Rp 70,5 triliun untuk subsidi listrik.

 

Pasar saham Amerika Serikat (AS) secara umum terkoreksi, DJIA +0.2%, S&P 500 -0,3%, Nasdaq -0.43%. Berita negatif yang menyebabkan pasar saham AS turun ialah, setelah Fitch menurunkan peringkat jangka panjang AS dan pedagang terus menilai gelombang terbaru dari hasil pendapatan kuartal kedua. Fitch Ratings menurunkan peringkat default penerbit mata uang asing jangka panjang Amerika Serikat dari AAA menjadi AA+ pada hari Selasa (01/08), mengutip faktor-faktor seperti "perkiraan penurunan fiskal selama tiga tahun ke depan, beban utang pemerintah umum yang tinggi dan terus meningkat.

 

Secara harian, kinerja reksadana secara keseluruhan ditutup melemah, Reksadana Saham (RDS) turun -0.6%, Reksadana Campuran (RDC) -0.7%, Reksadana Pendapatan Tetap (RDPT) -0.08%, dan reksadana Pasar Uang (RDPU) naik tipis 0.01%.

 

Market saat ini sedang menunggu katalis positif dari domestik, salah satunya rilis data pertumbuhan ekonomi di tanggal (07/08), jika angka hasil perolehan pertumbuhan ekonomi positif maka hal ini menjadi katalis positif bagi kinerja reksadana saham dan campuran. Dari berita yang telah dihimpun, sudah ada 126 emiten yang telah melaporkan laporan keuangan, dan rata-rata sektor keuangan serta basic industry sudah mencatat kinerja yang positif.  Sebagai contoh, Laba bersih BBCA tercatat Rp24,19 triliun atau tumbuh sebesar 34% (year-on-year/yoy) sementara itu laba BBNI melonjak 17% menjadi Rp 10,3 triliun pada semester I-2023

 

 

 

#InvesNowCuanLater  #BigDreamStartNow

floating-whatsapp

Alamat Baru Invesnow

Sequis Tower Lt. 18 Unit 2A, 3, dan 5A
Jl. Jend. Sudirman No. 71
Kel. Senayan, Kec. Kebayoran Baru
Jakarta 12190
telp: 021 - 50924098

Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?

Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang

logo
ojk
ojk

Newsletter

Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.

© 2024 PT Invesnow Principal Optima