10 Nov 2023
Updates
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara harian mencatatkan penguatan sebesar +0,50% dan ditutup di level 6,838 pada hari Kamis (09/11). Menguatnya IHSG dikarenakan tiga sektor yang mengalami penguatan terbesar, yakni sektor infrastruktur +7,50%, sektor finansial +0,50%, sektor energi +360,55%. Saat ini IHSG masih ditradingkan kembali dengan valuasi menarik, Price Earning Ratio (PER) sebesar 13,15x serta Price Book Value (PBV) sebesar 1,81x.
Walau IHSG mengalami penguatan, namun IHSG masih mencatatkan outflow, dimana foreign investor membukukan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 466 miliar. Sehingga secara Year to Date (YTD) transaksi investor asing masih tercatat dengan total penjualan bersih (Net Sell) senilai Rp 15,48 triliun.
Survei Konsumen Bank Indonesia pada Oktober 2023 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Hal ini tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Oktober 2023 sebesar 124,3, lebih tinggi dibandingkan dengan 121,7 pada September 2023. Sedangkan, Kinerja penjualan eceran pada Oktober 2023 diprakirakan meningkat. Hal tersebut tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Oktober sebesar 206,3, atau secara tahunan tumbuh 1,8% (yoy).
Wall Street ditutup melemah pada perdagangan hari Kamis (09/11). Dimana indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah sebesar -0,65% ke level 33,891. Indeks S&P 500 terkoreksi -0,81% ke level 4,347 dan indeks Nasdaq Composite juga berkurang sebesar -0,94% ke level 13,521.
Harga konsumen (Consumer Price) China turun sebesar 0,2% yoy pada bulan Oktober 2023, dibandingkan dengan angka yang datar pada bulan sebelumnya dan perkiraan penurunan sebesar 0,1%. Sementara itu, Indeks dolar melemah kelevel 105,5 pada hari Kamis (09/11) karena investor memperkirakan kebijakan moneter Federal Reserve, dimana apakah saat ini suku bunga AS telah mencapai tingkat puncaknya.
Kinerja reksadana secara harian pada hari Kamis (09/11) bervariasi. Seperti jenis reksadana saham yang mengalami penguatan sebesar +0,24%, diikuti reksadana campuran yang juga ikut bertambah +0,17%, sementara itu reksadana pasar uang diapresiasi sebesar +0,01% dan terakhir reksadana pendapatan tetap mencatatkan terkoreksi tipis sebesar -0,01%.
Pergerakan dari kinerja selama sepekan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu membaiknya indikator perekonomian seperti Indeks Penjualan Riil (IPR) yang bertumbuh dan survei konsumen yang masih dilevel tingkat optimis membuat pasar finansial kembali kondusif. Hal ini terefleksi oleh menguatnya IHSG yang didorong oleh sektor infrastruktur dan finansial. Selain itu, tertekannya indeks Dollar (DXY) menjaga momentum penguatan kurs Rupiah diarea Rp 15.600-an. Hal ini merupakan katalis positif untuk pertumbuhan kinerja reksadana kedepannya.
#InvesNowCuanLater #BigDreamStartNow
Disclaimer
Data-data di atas merupakan informasi
terkait Reksa Dana dan bukan ajakan atau suruhan dalam
membeli/menjual produk investasi tertentu. Keputusan beli/jual
terhadap instrumen investasi sepenuhnya dipegang oleh investor itu sendiri.
Latest News
18 Feb 2025
Updates
17 Feb 2025
Updates
14 Feb 2025
Updates
Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?
Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang
Berizin & diawasi oleh
Bagian dari:
COMPANY
SUPPORT
Newsletter
Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.