IMF Ancam Hilirisasi. Wall Street Menguat Karena Inflasi Akan Melandai

3 Jul 2023

Updates

IMF Ancam Hilirisasi. Wall Street Menguat Karena Inflasi Akan Melandai

Secara mingguan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang hanya memiliki dua hari transaksi perdagangan mencatatkan penguatan sebesar +0.33% ke level 6,661. Penguatan IHSG didorong oleh tiga sektor yang mengalami penguatan terbesar, yaitu sektor finansial +1,76%, sektor infrastruktur sebesar +0,31% serta sektor non siklikal sebesar +0,21%. Saat ini IHSG masih ditradingkan dengan valuasi relatif menarik, yakni di Price Earning Ratio (PER) 12,97x dengan nilai Market Price Book Value (PBV) 1,70x. Investor asing akhirnya Kembali membukukan pembelian bersih (Net Buy) sebesar Rp 77,79 miliar pada perdagangan Selasa (27/06). Sehingga secara YTD transaksi investor asing masih tercatat dengan total pembelian bersih senilai (Net Buy) Rp 16,20 triliun. Lembaga Dana Moneter Internasional (IMF) melalui Article IV Consultation meminta Indonesia untuk mempertimbangkan potensi manfaat jangka panjang dari kebijakan hilirisasi. Pemerintah menegaskan, langkah hilirisasi bahan baku ekspor merupakan wujud kedaulatan negara. Oleh karena itu, hilirisasi tidak bisa diintervensi pihak lain. Sejak tahun 2019 pemerintah sudah melakukan pelarangan ekspor nikel sebagai wujud hilirisasi produk ekspor nikel.

Wall Street kembali kompak ditutup menguat pada perdagangan hari Jumat (30/06). Indeks Dow Jones Industrial Average menguat sebesar +0,84% ke 34,407. Indeks S&P 500 juga menguat sebesar +1,23% ke level 4,450 dan Indeks Nasdaq Composite juga ikut menguat cukup signifikan sebesar +1,45% ke 13,787. Indeks Wall Street bullish setelah inflasi Amerika serikat (AS) menunjukan tanda-tanda penurunan. Selain itu Kenaikan saham Apple juga mendorong Wall Street. Kapitalisasi pasar Apple pun menembus angka US$ 3 triliun untuk pertama kalinya sejak Januari 2022. Laporan Departemen Perdagangan AS menunjukkan, indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) tercatat sebesar 3,8% dibandingkan 4,3% di bulan April. Data ini membangkitkan harapan bahwa bank sentral The Fed sudah mendekati akhir siklus kenaikan suku bunga.

Bagaimana dengan View Reksadana?
Kinerja reksadana secara mingguan rata-rata mengalami penguatan sejalan dengan penguatan IHSG, seperti jenis reksadana saham yang mengalami penguatan sebesar +0,32%, diikuti reksadana campuran yang juga menguat sebesar +0,25%, kemudian disusul reksadana pasar uang yang menguat sebesar +0,08% dan terakhir reksadana pendapatan tetap juga ikut menguat sebesar +0,11%. Secara keseluruhan, kinerja reksadana dalam sepekan terakhir mengalami kenaikkan. Dimana pasar saham sudah mulai menujukkan pemulihan dengan ditutup positif selama sepekan sebesar 0,33% dengan aliran net inflow sebesar 77,7 miliar. Selain itu pasar obligasi juga menujukkan tren yang sama dimana Indonesia Composite Bond Index (ICBI) menguat sebesar 0,11% yang saat ini berada diangka 367,11. Dengan melihat tingkat imbal hasil (yield) obligasi Indonesia 10Y juga terus bergerak turun yang saat ini berada diangka 6,32%.

floating-whatsapp

Alamat Baru Invesnow

Sequis Tower Lt. 18 Unit 2A, 3, dan 5A
Jl. Jend. Sudirman No. 71
Kel. Senayan, Kec. Kebayoran Baru
Jakarta 12190
telp: 021 - 50924098

Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?

Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang

logo
ojk
ojk

Newsletter

Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.

© 2024 PT Invesnow Principal Optima