6 Jan 2025
Updates
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara mingguan bergerak menguat sebesar +1.82% dan ditutup di level 7.164 pada perdagangan hari Jumat (03/01). Sektor yang mengalami penguatan seperti: teknologi +6.52%, basic materials +2.98% dan sektor energi +2.48%.
Sepanjang 2024, PMI Indonesia mengalami fluktuasi sektor manufaktur, dengan tujuh kali di zona ekspansi dan lima kali di zona kontraksi. PMI Indonesia naik dari 49,6 pada November menjadi 51,2 pada Desember 2024, level tertinggi sejak Mei, didorong oleh peningkatan produksi dan permintaan baru menjelang Natal dan Tahun Baru. Sementara itu, negara ASEAN berbasis manufaktur seperti Vietnam dan Malaysia mengalami kontraksi, dengan PMI masing-masing di angka 49,8 dan 48,6.
Wall Street bergerak positif dengan Dow Jones menguat +0.80%, S&P 500 naik +1.26%, dan Nasdaq terapresiasi +1.77%. Minggu ini US akan merilis beberapa data penting seperti: U.S. trade deficit, ISM services, Job openings, Initial jobless claims, dan U.S. unemployment rate. Sehingga pasar diperkirakan akan bergerak volatile minggu ini.
Kinerja reksa dana di universe Invesnow secara harian mayoritas ditutup negatif pada penutupan NAB (03/01), Menjelang akhir pekan transaksi cukup minim dan data ekonomi makro belum menunjukkan katalis positif. Reksa Dana Saham terdepresiasi sebesar -0,16%, Reksa Dana Campuran berkurang -0,18%, Reksa Dana Pasar Uang naik tipis +0,02% dan Reksa Dana Pendapatan Tetap tidak berubah.
Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 479 miliar, dengan penjualan terbesar pada saham BBNI dan BBRI masing-masing sebesar Rp 144 miliar. Meskipun IHSG sempat menguat pada hari pertama perdagangan 2025, penguatan tersebut tampaknya hanya berupa technical rebound sementara, dan tidak berlanjut. Investor asing kembali melakukan net sell, dengan penjualan terbesar terjadi pada saham big banks, yang menunjukkan potensi IHSG untuk melanjutkan pelemahan. Ke depan, ID10Y dan rupiah akan menjadi faktor penggerak IHSG. ID10Y memiliki resistance kuat di level 7,168%, dan jika level tersebut tembus, ID10Y berpotensi menguat menuju 7,6%. Sementara itu, rupiah memiliki level krusial di Rp 16.300, dan jika tembus, rupiah berisiko melemah hingga mencapai Rp 16.500.
Reksa dana dengan penguatan harian yang signifikan di Invesnow, seperti: Sucorinvest Flexi Fund (+0.46%), UOBAM Inovasi Obligasi Nasional (+0.35%), dan TRIM Kapital Plus (+0.3%).
#InvesNowCuanLater #BigDreamStartNow
Latest News
7 Jan 2025
Updates
6 Jan 2025
Updates
3 Jan 2025
Updates
Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?
Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang
Berizin & diawasi oleh
Bagian dari:
COMPANY
SUPPORT
Newsletter
Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.