19 Mar 2025
Updates
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara harian bergerak melemah sebesar -3.84% dan ditutup di level 6.223 pada perdagangan hari Kamis (18/03). Sektor yang mengalami pelemahan seperti: teknologi -9.77%, basic materials -5.99% dan sektor energi -3.43%.
Berdasarkan data BPS, neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2025 surplus 3,12 miliar dolar AS, melanjutkan surplus Januari 2025 sebesar 3,49 miliar dolar AS. Surplus ini didorong oleh kinerja positif neraca perdagangan nonmigas.
Wall Street ditutup negatif dengan Dow Jones melemah -0.62%, S&P 500 turun -1.07%, dan Nasdaq terdepresiasi -1.71%. Saat ini investor masih wait and see menunggu Keputusan FOMC mengenai arah pergerakan suku bunga kedepannya. Namun investor memiliki ekspektasi bahwa The Fed akan kembali menahan suku bunga.
Kinerja reksadana di universe Invesnow secara harian mayoritas ditutup negatif pada penutupan NAB (18/3), Minimnya sentimen positif dengan berita negatif di politik dan ekonomi membuat Investor sell-off di market domestik. Reksa Dana Saham terdepresiasi sebesar -2,98%, Reksa Dana Campuran berkurang -1,89%, Reksa Dana Pasar Uang naik tipis +0,01% dan Reksa Dana Pendapatan Tetap melemah-0,09%.
Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 2.57 triliun, dipimpin oleh BBCA Rp 1.5 triliun dan BMRI Rp 632 miliar. IHSG sempat mengalami trading halt pada sesi pertama karena turun lebih dari 5%. Salah satu penyebab turunnya IHSG adalah keringnya likuiditas di pasar, di mana saat ini money flow dari investor institusi dan investor retail lebih terfokus pada SBN dan SRBI. Akibatnya, ketika investor asing melakukan aksi jual besar-besaran, likuiditas tidak mencukupi dan tidak ada perlawanan dari buyers, sehingga IHSG mengalami trading halt. Meskipun demikian, pada sesi kedua, kepanikan pasar mulai teredam dan muncul pembeli setelah pernyataan Sri Mulyani yang menegaskan bahwa ia tidak akan mengundurkan diri dan akan fokus pada pengelolaan APBN.
Reksa dana dengan penguatan harian yang signifikan di Invesnow, seperti: Sucorinvest Stable Fund (+0.1%), dan Sucorinvest Premium Fund (+0.06%).
#InvesNowCuanLater #BigDreamStartNow
Disclaimer
Data-data di atas merupakan informasi
terkait Reksa Dana dan bukan ajakan atau suruhan dalam
membeli/menjual produk investasi tertentu. Keputusan beli/jual
terhadap instrumen investasi sepenuhnya dipegang oleh investor itu sendiri.
Latest News
22 Apr 2025
Updates
21 Apr 2025
Updates
16 Apr 2025
Updates
Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?
Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang
Berizin & diawasi oleh
Bagian dari:
COMPANY
SUPPORT
Newsletter
Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.