23 Jun 2025
Updates
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara mingguan bergerak melemah sebesar -3.61% dan ditutup di level 6.907 pada perdagangan hari Jumat (20/06). Sektor yang mengalami pelemahan seperti: basic materials -5.69%, consumer non-cyclicals -3.72% dan sektor keuangan -3.42%.
Bank Indonesia (BI) telah membeli SBN senilai Rp124,33 triliun hingga 17 Juni 2025. Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan, pembelian di pasar sekunder ini bertujuan memperkuat likuiditas kebijakan moneter dan mendukung sinergi dengan kebijakan fiskal pemerintah.
Wall Street ditutup mixed dengan Dow Jones menguat +0.08%, S&P 500 turun -0.22%, dan Nasdaq terdepresiasi -0.51%. Investor akan menunggu respon Wall Street pada hari ini mengenai serangan US terhadap nuklir Iran. Sementara itu harga minyak dunia berpotensi menguat jika konflik ini mengganggu Selat Hormuz.
Kinerja reksadana di universe Invesnow secara harian mayoritas ditutup negatif pada penutupan NAB (20/6), Serangan rudal yang dilancarkan oleh Israel, Iran dan terkini Amerika Serikat (AS) semakin memicu potensi perang dunia ketiga (III) dan menaikkan harga minyak dunia di atas $73/barel. Reksa Dana Saham terdepresiasi sebesar -1,02%, Reksa Dana Campuran berkurang -1,40%, Reksa Dana Pasar Uang naik tipis +0,02% dan Reksa Dana Pendapatan Tetap melemah -0,02%.
Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp2.74 triliun dengan BBCA, BMRI, dan BBRI menjadi penyumbang utama. Pasar kali ini akan merespon atas ketegangan di timur tengah yang semakin meningkat, hal ini ditandai dengan rupiah yang kembali melemah ke level Rp 16,425 dan ID10Y naik ke level 6.755%. Sementara itu Frank Benzima, Head of Asia Equity Strategy dari Societe Generale memberikan underweight terhadap Indonesia, Malaysia dan Thailand serta netral terhadap India. Dengan demikian IHSG memiliki ekspektasi untuk melanjutkan pelemahan. Secara teknikal IHSG sudah terkonfirmasi membentuk pattern bearish double top dengan target penurunan mencapai 6800.
Reksa dana dengan penguatan harian yang signifikan di Invesnow, seperti: UOBAM Inovasi Obligasi Nasional (+0.35%), dan Cipta Saham Unggulan Syariah (+0.22%).
#InvesNowCuanLater #BigDreamStartNow
Disclaimer
Data-data di atas merupakan informasi
terkait Reksa Dana dan bukan ajakan atau suruhan dalam
membeli/menjual produk investasi tertentu. Keputusan beli/jual
terhadap instrumen investasi sepenuhnya dipegang oleh investor itu sendiri.
Latest News
24 Jun 2025
Updates
23 Jun 2025
Updates
19 Jun 2025
Updates
Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?
Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang
COMPANY
SUPPORT
Newsletter
Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.