IHSG Failed to Close Above 7200.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara mingguan bergerak melemah sebesar -0.53% dan ditutup di level 7.175 pada perdagangan hari Rabu (28/05). Sektor yang mengalami pelemahan seperti: teknologi -1.97%, properti -1.70% dan sektor consumer cyclicals  -1.19%.

Bank Indonesia mencatat capital inflow Rp1,50 triliun pada minggu keempat Mei 2025 di pasar saham dan SBN, namun aliran modal keluar terjadi di SRBI. Premi CDS Indonesia 5 tahun turun dari 82,56 bps (23 Mei) menjadi 79,33 bps (27 Mei 2025).

Wall Street ditutup negatif dengan Dow Jones menguat +0.13%, S&P 500 turun -0.01%, dan Nasdaq terdepresiasi -0.32%. Wall Street menutup bulan Mei dengan kenaikan terbesar sejak November 2023 ditengah volatilitas akibat Trump Tariff. 

Kinerja reksadana di universe Invesnow secara harian mayoritas ditutup mixed pada penutupan NAB (28/5), Berita  terkait pengenaan tarif baja, dan negosiasi tarif dengan China serta Uni Eropa yang masih berlangsung, menimbulkan spekulasi negatif di market. Reksa Dana Saham terdepresiasi sebesar -0,54%, Reksa Dana Campuran berkurang -0,07%, Reksa Dana Pasar Uang naik tipis +0,01% dan Reksa Dana Pendapatan Tetap menguat +0,01%.

Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 71.4  miliar, dipimpin oleh BMRI Rp 223 miliar dan GOTO Rp195 miliar. Selama bulan Mei IHSG sudah menguat +6.04% dengan investor asing mencatatkan net buy Rp6.12 triliun. Sementara itu rupiah masih tetap stabil di level Rp 16,300 dan pasar obligasi juga masih stabil dengan ID10Y yang berada di level 6.828%. Secara teknikal IHSG sudah berada diatas MA200, meskipun demikian IHSG masih belum mampu untuk tutup diatas level 7200. Dimana IHSG memiliki potensi untuk mengalami penurunan menguji support di level 7000. 

Reksa dana dengan penguatan harian yang signifikan di Invesnow, seperti: Cipta Saham Unggulan (+0.39%), dan UOBAM Inovasi Obligasi Nasional (+0.36%). 

#InvesNowCuanLater  #BigDreamStartNow