Failed to Enter MSCI: Conglomerate Stocks Drag IHSG Down

10 Feb 2025

Updates

Failed to Enter MSCI: Conglomerate Stocks Drag IHSG Down

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara mingguan bergerak melemah sebesar -5.16% dan ditutup di level 6.742 pada perdagangan hari Jumat (07/02). Sektor yang mengalami pelemahan seperti: energi -7.60%, basic materials -5.49% dan sektor infrastruktur -5.16%.

Bank Indonesia (BI) menganggap kebijakan ekonomi Presiden Donald Trump akan mempengaruhi aliran modal asing ke negara berkembang dan meningkatkan ketidakpastian global. Hal ini juga mengarah pada ekspektasi pemangkasan Fed Fund Rate (FFR) yang terbatas. Selain itu, kebijakan tarif impor AS dapat meningkatkan inflasi baik dari sisi permintaan maupun harga barang impor.

Wall Street ditutup negatif dengan Dow Jones melemah -0.99%, S&P 500 turun -0.95%, dan Nasdaq terdepresiasi -1.36%. Pertumbuhan pekerjaan di AS melambat lebih dari yang diperkirakan pada Januari, namun tingkat pengangguran 4,0% kemungkinan membuat Federal Reserve menunda pemotongan suku bunga hingga Juni.

Kinerja reksadana di universe Invesnow secara harian mayoritas ditutup mixed pada penutupan NAB (7/2), Market tertekan oleh kinerja buruk outlook sektor perbankan serta ketidakpastian dari rencana perang tarif Presiden AS, Donald Trump. Reksa Dana Saham terdepresiasi sebesar -0,36%, Reksa Dana Campuran berkurang -0,15%, Reksa Dana Pasar Uang naik tipis +0,02% dan Reksa Dana Pendapatan Tetap menguat +0,10%

Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 650 miliar, dipimpin oleh BMRI Rp 213 miliar dan BBRI Rp 143 miliar. IHSG dibuka dengan gap down karena saham BREN, CUAN, dan PTRO yang mengalami ARB setelah gagal masuk ke dalam MSCI, di mana penurunan pada ketiga saham ini turut menyebabkan penurunan pada saham konglomerasi lainnya. Di sisi lain, saham perbankan kembali bergerak naik untuk rebalancing penurunan indeks yang dipengaruhi oleh penurunan saham konglomerasi, dengan BBCA memimpin kenaikan +4.47%. Secara teknikal, IHSG sudah menembus ke bawah MA200 weekly, yang terakhir kali terjadi saat terjadinya crash pada COVID-19 dan pada Mei 2021. Hal ini menandakan IHSG berpotensi bergerak bearish jika tidak mampu kembali berada di atas MA200. Sementara itu, rupiah masih bergerak sideways di sekitar level Rp 16.300, dan ID10Y juga masih tertahan di level 6.8%.

Reksa dana dengan penguatan harian yang signifikan di Invesnow, seperti: REKSA DANA INDEKS PNM INDEKS INFOBANK15 (+1.51%), dan Reksa Dana Indeks STAR Infobank15 Kelas Utama (+1.49%).


#InvesNowCuanLater  #BigDreamStartNow

Disclaimer
Data-data di atas meru­pakan infor­masi terkait Reksa Dana dan bukan ajakan atau suruhan dalam membeli/menjual pro­duk inves­tasi ter­ten­tu. Kepu­tu­san beli/jual ter­hadap instru­men inves­tasi sepenuh­nya dipegang oleh investor itu sendiri.

Latest News

floating-whatsapp

Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?

Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang

logo
ojk
ojk

Newsletter

Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.

© 2025 PT Invesnow Principal Optima