Dana Outflow Investor Asing Terus Tekan Kinerja Reksadana

23 Okt 2023

Updates

Dana Outflow Investor Asing Terus Tekan Kinerja Reksadana

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara mingguan mencatatkan pelemahan sebesar -1,12% dan ditutup di level 6,849 pada hari Jumat (20/10). Pelemahan IHSG didorong oleh tiga sektor yang mengalami tekanan terbesar, yakni sektor transportasi -5,53%, lalu sektor teknologi +3,73% serta sektor properti -3,58%. Saat ini IHSG ditradingkan kembali dengan valuasi menarik, Price Earning Ratio (PER) sebesar 13,49x.


Pelemahan IHSG sjuga disertai oleh investor asing yang membukukan penjualan bersih bersih (Net Sell) sebesar Rp 3,24 triliun secara minguan. Sehingga secara Year to Date (YTD) transaksi investor asing masih tercatat dengan total penjualan bersih (Net Sell) senilai Rp 8,49 triliun.


Hasil Survei Perbankan yang dilakukan oleh Bank Indonesia menunjukkan bahwa penyaluran kredit baru pada triwulan III 2023 terindikasi meningkat. Hal tersebut tecermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru sebesar 95,4%, lebih tinggi dibandingkan 94,0% pada triwulan sebelumnya. Peningkatan tersebut terjadi pada hampir seluruh jenis kredit.


Wall Street ditutup kompak terkoreksi pada perdagangan hari Jumat (20/10). Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah sebesar -0,86% ke level 33,127. Indeks S&P 500 juga ikut tertekan -1,26% ke level 4,224 dan indeks Nasdaq Composite juga turun -1,53% ke level 12,983.


Imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor 10-tahun sempat menyentuh 5% untuk pertama kalinya sejak tahun 2007 setelah Ketua Fed Powell mengatakan kebijakan tidak besikap Hawkish saat ini dan kedepan The Fed akan melanjutkan kebijakan dengan hati-hati berdasarkan data ekonomi makro yang terbaru. Perekonomian Tiongkok tumbuh sebesar 4,9% yoy pada kuartal ketiga tahun 2023, mengalahkan eskpektasi pelaku pasar sebesar 4,4% dan memberikan harapan bahwa ekonomi China akan memenuhi target tahunan resmi sekitar 5% tahun ini.


Kinerja reksadana secara mingguan ditutup kembali cenderung melemah. Seperti jenis reksadana saham yang mengalami pelemahan sebesar -2,40%, diikuti reksadana campuran yang ikut terkoreksi -1,58%, sementara itu reksadana pasar uang terapresiasi sebesar +0,04% dan terakhir reksadana pendapatan tetap masih kembali tertekan sebesar di -0,57%. 


Pergerakan dari kinerja Reksadana selama sepekan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu penurunan IHSG yang disertai oleh aksi net sell investor asing terus menekan kinerja dari pasar saham dan reksadana campuran. Selain itu, sikap hawkish oleh Bank Indonesia serta masih bagusnya data – data ekonomi AS membuat indeks US Dollar menguat serta hamper tembusnya yield UST 10Y ke level 5%, membuat tekanan pada reksadana pendapatan tetap yang berbasis oblogasi pemerintah terus tertekan. 


#InvesNowCuanLater  #BigDreamStartNow

floating-whatsapp

Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?

Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang

logo
ojk
ojk

Newsletter

Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.

© 2024 PT Invesnow Principal Optima