25 Sep 2023
Updates
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara mingguan mencatatkan penguatan sebesar +0,49% dan ditutup di level 7,016 pada hari Jumat (22/09). Penguatan IHSG didorong oleh tiga sektor yang mengalami kenaikkan terbesar, yakni sektor non-siklikal sebesar +1,04%, lalu sektor infrastruktur +1,35% serta sektor dasar +1,01%. Saat ini IHSG ditradingkan kembali dengan valuasi menarik, Price Earning Ratio (PER) sebesar 13,75x dan Price to Book Value (PBV) sebesar 1,92x.
Selama sepekan investor asing membukukan pembelian bersih (Net Buy) sebesar Rp 1,38 triliun. Namun secara Year to Date (YTD) transaksi investor asing masih tercatat dengan total penjualan bersih (Net Sell) senilai Rp 2,40 triliun.
Penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Agustus 2023 terindikasi meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru pada Agustus 2023 tercatat sebesar 86,2%, tumbuh lebih tinggi dibandingkan SBT bulan sebelumnya sebesar 45,1%. Faktor utama yang memengaruhi penyaluran kredit baru tersebut antara lain permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain.
Wall Street ditutup masih kompak melemah pada perdagangan dihari Jumat (21/09). Dimana indeks Dow Jones Industrial Average melemah sebesar -0,31% ke level 33,963. Indeks S&P 500 turun -0,23% ke level 4,320. Dan indeks Nasdaq Composite kehilangan -0,09% ke level 13,211.
Setelah seminggu penuh dengan pertemuan bank sentral, perhatian investor akan kembali beralih ke data makroekonomi terbaru. Di Amerika Serikat, sorotan akan tertuju pada Indeks Harga PCE, serta data pendapatan (Personal Income) dan belanja pribadi (Personal Spending). Selain tu, Dikawasan zona Eropa juga akan mengumumkan tingkat inflasi terbaru, serta Bank of Japan (BoJ) juga akan menentukan kebijakan moneternya pada pekan ini.
Kinerja reksadana selama sepekan mayoritas ditutup cederung menguat. Seperti jenis reksadana saham yang mengalami penguatan sebesar +0,69%, diikuti reksadana campuran yang bertambah +0,44%, sementara itu reksadana pasar uang diapresiasi sebesar +0,08% dan terakhir reksadana pendapatan yang masih tertekan dizona merah sebesar -0,15%.
Kinerja reksadana selama sepekan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: dari sisi global The Fed mempertahankan tingkat suku bunga dilevel tertinggi sejak 22 tahun, data pengajuan tunjangan pengangguran yang turun dari ekspektasi pasar, inflasi Kawasan Eropa yang terus melandai sejak Januari 2023 dan PBoC China yang menahan suku bunga pinjaman. Dari sisi domestik, Bank Indonesia juga menahan tingkat suku bunga delapan bulan berturut, survei kredit yang diprediksi meningkat serta dana inflow asing yang terjadi dipasar saham membuat reksadana campuran dan saham menarik untuk diperhatikan selama sepekan kedepan.
#InvesNowCuanLater #BigDreamStartNow
Latest News
2 Des 2024
Updates
29 Nov 2024
Updates
28 Nov 2024
Updates
Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?
Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang
Berizin & diawasi oleh
Bagian dari:
COMPANY
SUPPORT
Newsletter
Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.