15 Sep 2023
Updates
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara harian kembali mencatatkan penguatan sebesar +0,34% ke level 6,959 pada perdagangan Kamis (14/09). Penguatan IHSG didorong oleh tiga sektor yang mengalami penguatan terbesar, yakni sektor energi sebesar +1,80%, lalu sektor material dasar +1,25% serta sektor transportasi dan logistic +0,99%. Saat ini IHSG ditradingkan kembali dengan valuasi menarik, Price Earning Ratio (PER) sebesar 14,10x dan nilai Market Price Book Value (PBV) sebesar 1,91x.
Investor asing kembali membukukan penjualan bersih (Net Sell) lanjutan sebesar Rp 964 miliar pada perdagangan hari Kamis (14/09). Jadi secara YTD transaksi investor asing tercatat dengan total penjualan bersih (Net Sell) senilai Rp 2,72 triliun.
Nilai ekspor Indonesia pada Agustus 2023 terpantau meningkat bila dibandingkan dengan bulan Juli 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor pada bulan laporan sebesar US$ 22 miliar atau naik 5,47% secara bulanan (MoM). Secara tahunan, penurunan terjadi baik pada ekspor migas maupun non migas, yang melanjutkan tren penurunan sejak awal tahun 2023.
Wall Street ditutup kompak menguat pada perdagangan hari Kamis (14/09). Dimana indeks Dow Jones Industrial Average menguat cukup impresif sebesar +0,96% ke level 34,907. Sementara indeks S&P 500 menguat sebesar +0,84% ke level 4,505 dan indeks Nasdaq Composite juga ikut menguat sebesar +0,81% ke level 13,926.
AS mencatatkan inflasi indeks harga konsumen (IHK) sebesar 3,7% YoY pada Agustus 2023 (vs. Juli 2023: inflasi 3,2% YoY). Realisasi ini lebih tinggi dari ekspektasi konsensus yang memperkirakan inflasi di level 3,6% YoY, sekaligus menandai kenaikan inflasi selama dua bulan terakhir setelah tren melandai dalam 12 bulan beruntun.
Kinerja reksadana secara harian ditutup kompak menguat pada perdagangan hari Kamis (14/09), seperti jenis reksadana saham yang mengalami penguatan sebesar +0,11%, diikuti reksadana campuran juga alami penguatan sebesar +0,40%, sementara itu reksadana pasar uang menguat +0,01% dan terakhir reksadana pendapatan tetap akhirnya menguat setelah terus tertekan sebesar +0,02%.
Kinerja reksadana pada hari Kamis (12/09) dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni: mulai pulihnya dana inflow pada pasar saham dan pasar obligasi, inflasi yang masih terkendali serta kurs Rupiah yang masih relative bagus ikut mendorong kinerja reksadana pendapatan tetap, campuran maupun saham.
#InvesNowCuanLater #BigDreamStartNow
Latest News
2 Des 2024
Updates
29 Nov 2024
Updates
28 Nov 2024
Updates
Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?
Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang
Berizin & diawasi oleh
Bagian dari:
COMPANY
SUPPORT
Newsletter
Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.