23 Jun 2022
Updates
Domestik
Kabar hijau dari dunia perbankan, perbankan berencana akan merilis obligasi berbasis lingkungan. Total green bond yang akan dirilis Rp 5 triliun dari Bank BRI dan Bank BNI.
Kemarin pasar saham Indonesia diwarnai aksi profit taking setelah IHSG ditutup hijau 2 hari sebelumnya. Oleh karena itu kemarin IHSG ditutup zona merah turun 0.85% ke 6.984,31. Selain profit taking investor juga mengamankan dana mereka sambil menunggu penetapan suku bunga Bank Indonesia dan polemik inflasi global.
Hari ini IHSG diprediksi akan melanjutkan pelemahan karena beberapa faktor seperti menunggu keputusan rapat RDG Bank Indonesia, inflasi, investor juga akan mencerna pidato Gubernur the Fed, Jerome Powell, terkait kebijakan ekonomi ke depan.
Kementrian ESDM memastikan kebijakan pembatasan BBM Pertalite akan dimulai semester kedua tahun ini. Pemerintah akan segera mengubah aturan pelaku usaha perdagangan melalui sistem elektronik atau e-commerce yang ada di Indonesia.
Internasional
Sejumlah ekonom di AS memprediksi The Fed akan kembali menaikan suku bunga 75 basis poin pada Juli nanti guna menekan inflasi. Walaupun resesi diambang mata, The Fed tetap akan mengambil jalur ekstrim dalam meningkatkan suku bunga. Hal ini berimbas pada aksi jual tajam di pasar keuangan. Imbal hasil obligasi juga naik tajam.
Biden akan berdiskusi dengan Xi Jinping guna membahas hubungan perdagangan antara AS dan China. Salah satu pembahasan yang akan didiskusikan adalah menghapus tarif tambahan untuk beberapa komoditas dari China namun hal ini masih dalam pertimbangan. Kebijakan baru memang harus dibuat mengingat kebijakan Trump mengenai perdagangan akan segera berakhir pada Juli nanti. Saat ini kedua negara sama-sama membutuhkan stimulus untuk memperbaiki ekonomi masing-masing, apalagi resesi AS semakin tak terelakan.
Krisis energi di Eropa semakin memanas, beberapa negara sudah berteriak. Stock bahan bakar musim panas ini sangat ketat dikarenakan sanksi minyak Rusia dan pasokan gas yang diperketat pemerintah Kremlin. Selain Eropa, Srilanka adalah salah satu negara yang semakin menderita akibat krisis ekonomi. Menurut data negara ini gagal membayar utang luar negeri sebesar $51miliar setara dengan Rp 732 triliun.
Download selengkapnya Daily Update dan Kinerja Reksa Dana di sini
Disclaimer
Data-data di atas merupakan informasi
terkait Reksa Dana dan bukan ajakan atau suruhan dalam
membeli/menjual produk investasi tertentu. Keputusan beli/jual
terhadap instrumen investasi sepenuhnya dipegang oleh investor itu sendiri.
Latest News
4 Jul 2025
Updates
3 Jul 2025
Updates
2 Jul 2025
Updates
Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?
Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang
COMPANY
SUPPORT
Newsletter
Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.