Asumsi Ekonomi Makro Optimis. Sinyal Positif Reksadana

26 Sep 2023

Updates

Asumsi Ekonomi Makro Optimis. Sinyal Positif Reksadana

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara harian mencatatkan pelemahan sebesar -0,26% dan ditutup di level 6,998 pada awal pekan, hari Senin (25/09). Pelemahan IHSG didorong oleh tiga sektor yang mengalami tekanan terbesar, yakni sektor infrastruktur sebesar -1,13%, lalu sektor traposrtasi dan logistik terkoreksi -0,58% serta sektor teknologi -0,88%. Saat ini IHSG ditradingkan kembali dengan valuasi menarik, Price Earning Ratio (PER) sebesar 13,74x. 


Senin (25/09) investor asing membukukan penjualan bersih (Net Sell) sebesar Rp 1,18 triliun. Sehingga secara Year to Date (YTD) transaksi investor asing masih tercatat dengan total penjualan bersih (Net Sell) senilai Rp 3,58 triliun.


Asumsi dasar ekonomi makro 2024 adalah pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% atau lebih tinggi dari outlook 2023 sebesar 5,1%. Di sisi lain, Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) meningkat pada Agustus 2023. Bank Indonesia (BI) mencatat, M2 pada bulan lalu sebesar Rp 8.363,2 triliun atau naik dari Rp 8.349,5 triliun pada bulan Juli 2023.


Wall Street ditutup kompak menguat pada perdagangan dihari Senin (22/09) setelah mengalami koreksi beberapa hari berturut. Dimana indeks Dow Jones Industrial Average menguat sebesar +0,13% ke level 34,006. Indeks S&P 500 naik +0,40% ke level 4,337. Dan indeks Nasdaq Composite diapresiasi +0,45% ke level 13,271.


Minyak mentah berjangka WTI stabil mendekati $90 per barel pada hari Senin karena investor mempertimbangkan pengetatan pasokan global terhadap kekhawatiran permintaan. Minyak telah menguat hampir 30% sejak akhir Juni karena negara-negara OPEC+, Arab Saudi dan Rusia, memperpanjang pengurangan pasokan hingga akhir tahun, sehingga memicu kekhawatiran akan defisit pasar yang lebih besar pada kuartal keempat.


Kinerja reksadana diawal pekan ditutup bervariasi. Seperti jenis reksadana saham yang mengalami pelemahan sebesar -0,47%, diikuti reksadana campuran yang juga terkoreksi -0,14%, sementara itu reksadana pasar uang terapresiasi sebesar +0,01% dan terakhir reksadana pendapatan naik tipis sebesar +0,01%. 


Pasar finansial, khususnya pasar modal pada tahun depan akan kembali bergairah dan postif karena pemerintah mencoba membuat asumsi dasar ekonomi makro yang realistis untuk tahun 2024. Dengan begitu para pelaku pasar akan optimism dalam memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun depan. Namun faktor eksternal global yang patut diwaspadai antara lain perang yang belum berkesudahan antara Rusia dan Ukraina, fluktuatif harga komoditas serta perubahan iklim.


#InvesNowCuanLater  #BigDreamStartNow


floating-whatsapp

Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?

Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang

logo
ojk
ojk

Newsletter

Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.

© 2024 PT Invesnow Principal Optima