28 Nov 2023
Updates
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara harian bergerak menguat tipis sebesar +0,05% dan ditutup di level 7,013 pada hari Senin (27/11). Sektor yang mengalami penguatan terbesar, yaitu sektor material dasar +1,32%, sektor properti dan real estate 1,11% dan sektor energi sebesar 0,61%. IHSG masih relatif memiliki valuasi yang menarik dibanding dengan negara lainnya, dimana nilai Price Earning to Ration (PER) sebesar 13,04x dan Price to Book Value (PBV) sebesar 1,94x.
Sejalan dengan penguatan IHSG, Foreign investor mencatatkan pembelian bersih (net buy) sebanyak Rp 831 miliar pada perdagangan hari Senin (27/11). Namun secara Year to Date investor asing masih mencatatkan posisi net sell senilai Rp 13,40 triliun.
Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Oktober 2023 tumbuh positif. Posisi M2 pada Oktober 2023 tercatat sebesar Rp8.505,4 triliun atau tumbuh 3,4% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 6,0% (yoy). Perkembangan tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan uang kuasi sebesar 7,8% (yoy).
Wall Street ditutup kompak melemah pada perdagangan hari Senin (27/11). Dimana indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah sebesar -0,16% ke level 35,333. Indeks S&P 500 juga terkoreksi -0,20% ke level 4,550 dan indeks Nasdaq Composite juga berkurang sebesar -0,07% ke level 14,241.
Indeks dolar AS (DXY) bertahan di sekitar level 103,1 pada hari Selasa (28/11), berada pada level terendah dalam tiga bulan karena lemahnya data ekonomi AS memperkuat spekulasi bahwa Federal Reserve telah selesai menaikkan suku bunga dan dapat mulai memangkas suku bunga tahun depan. Sementara itu, harga komoditas minyak mentah berjangka WTI naik di atas $75 per barel pada hari Selasa, menghentikan penurunan empat hari karena investor bersiap untuk pertemuan OPEC+ akhir pekan ini, di mana Arab Saudi dan Rusia diperkirakan akan memperpanjang pengurangan pasokan sukarela hingga setidaknya Q1 2024.
Kinerja reksadana secara harian bergerak bervariasi. Seperti jenis reksadana saham yang mengalami penguatan sebesar +0,23%, diikuti reksadana campuran yang terkoreksi tipis -0,03%, sementara itu reksadana pasar uang diapresiasi sebesar +0,04% dan terakhir reksadana pendapatan tetap melemah sebanyak -0,10%.
Pergerakan dari kinerja pada hari Senin (27/11) dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu masif nya inflow dari investor asing dimana selama sepakan terakhir sebesar Rp 2,64 triliun membuat IHSG semakin kokoh untuk lanjutkan trend bullishnya hingga akhir pekan, bahkan sampai momentum window dressing nanti di bulan Desember dimana probabilitas IHSG ditutup positif hingga 90%. Hal ini akan menjadi sentimen positif bagi reksadana saham dan campuran. Untuk reksadan pendapatan tetap view nya masih sideways hinggak akhir pekan. Namun dengan masih solidnya ekonomi makro, maka kinerja reksadana pendapatan tetap masih menjaga asa nya, at least hingga akhir tahun 2023.
#InvesNowCuanLater #BigDreamStartNow
Latest News
3 Okt 2024
Updates
2 Okt 2024
Updates
1 Okt 2024
Updates
Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?
Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang
Berizin & diawasi oleh
Bagian dari:
COMPANY
SUPPORT
Newsletter
Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.