The Fed : Suku Bunga Higher for Longer Selama Inflasi Diatas 2%

7 Mar 2024

Updates

The Fed : Suku Bunga Higher for Longer Selama Inflasi Diatas 2%

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara harian mencatatkan penguatan sebesar +1,14% dan ditutup di level 7,329 pada perdagangan hari Rabu (6/03). Sektor yang mengalami penguatan terbesar yaitu sektor teknologi +5,31%, transportasi sebesar +1,18% serta sektor keuangan +1,17%. IHSG masih memiliki valuasi yang menarik dibanding dengan negara EM lainnya, dimana nilai Price Earning to Ratio (PER) bernilai 12,68x dan Price to Book Value (PBV) bernilai 2,14x.

Sejalan dengan penguatan IHSG, foreign investor secara harian mencatatkan aksi beli bersih (net buy) yaitu senilai Rp 86 miliar. Sehingga posisi YTD (year to date) investor asing net buy dengan total senilai Rp 16,92 triliun.

Hari ini dijadwalkan akan ada rilis data Cadangan Devisa Indonesia untuk Februari 2024 yang diperkirakan akan mengalami penurunan, dipengaruhi oleh intervensi Bank Indonesia pada bulan sebelumnya di pasar valuta asing dan obligasi untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah. Perkiraan menunjukkan bahwa cadangan devisa Indonesia tetap akan berada di atas standar kecukupan internasional, yaitu setara dengan tiga bulan impor.

Wall Street pada hari Rabu (6/03) ditutup mayoritas menguat. Dimana Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat +0,2% ke level 38,661. Indeks S&P 500 menguat +0,51% ke level 5,105 dan indeks Nasdaq Composite juga mengalami penguatan sebesar +0,58% ke level 16,032.

Suku bunga acuan di Amerika Serikat saati ini berada dilevel 5,50 %. Suku bunga acuan kemungkinan besar akan berada pada titik puncaknya dalam waktu yang cukup lama dan mungkin akan tepat untuk mulai menurunkan tingkat suku bungau di tahun ini hanya jika terdapat keyakinan yang lebih besar bahwa inflasi bergerak melemah dan menuju level 2%.

Kinerja reksadana secara harian mayoritas menguat. Seperti jenis reksadana saham yang mengalami penguatan sebesar +0,44%, diikuti reksadana campuran yang bergerak menguat sebesar +0,23%, sementara itu reksadana pasar uang terapresiasi sebesar +0,01% dan terakhir reksadana pendapatan tetap juga mengalami penguatan +0,05%.

Pergerakan reksadana pada hari Rabu (07/03) disebabkan beberapa faktor, yaitu menguatnya IHSG yang cukup impresif yang didorong oleh saham teknologi dan finansial cukup membuat kinerja reksadana saham dan campuran positif. Dimana saham Big Caps seperti BBCA (+1,53%), BBRI (1,22%), BRPT (+2,6%) dan TPIA (+10,23%) naik diiringi oleh net buy investor asing. Namun dari faktor eksternal, dimana The Fed dalam pidatonya tadi malam yang mengisyaratkan suku bunga Higher for Longer secara jangka panjang akan mempengaruhi kinera reksadana. Jika Big Money dari investor asing yang dibutuhkan IHSG untuk melanjutkan penguatan sepertinya juga akan terbatas. Diversifikasi jenis reksadana bisa menjadi wise dalam mengatisipasi ketidakpastian.


#InvesNowCuanLater  #BigDreamStartNow

Disclaimer
Data-data di atas meru­pakan infor­masi terkait Reksa Dana dan bukan ajakan atau suruhan dalam membeli/menjual pro­duk inves­tasi ter­ten­tu. Kepu­tu­san beli/jual ter­hadap instru­men inves­tasi sepenuh­nya dipegang oleh investor itu sendiri.

Latest News

30 Apr 2025

Updates

IHSG Try to Reclaims 6800

29 Apr 2025

Updates

IHSG Up 3 Weeks Straight
floating-whatsapp

Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?

Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang

logo
ojk
ojk

Newsletter

Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.

© 2025 PT Invesnow Principal Optima