The Fed Menahan Suku Bunga, Inflasi AS Belum Mereda

2 Mei 2024

Updates

The Fed Menahan Suku Bunga, Inflasi AS Belum Mereda

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara harian mencatatkan penguatan sebesar +1,10% dan ditutup di level 7,234 pada perdagangan hari Selasa (30/04). Sektor yang mengalami penguatan terbesar yaitu sektor transportasi +2,07%, energi sebesar +1,77%, serta sektor basic materials +1,27%.

Sejalan dengan penguatan IHSG, foreign investor secara harian mencatatkan aksi beli bersih (net buyl) yaitu senilai Rp 728 miliar. Sehingga posisi YTD (year to date) investor asing net buy dengan total senilai Rp 7,95 triliun.

Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa pada tanggal 23 April 2024, aliran modal yang memasuki Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) mencapai Rp 393,66 triliun. Jumlah posisi instrumen SRBI saat ini juga sebesar Rp 393,66 triliun. Hal ini menunjukkan minat yang tinggi dari pelaku pasar terhadap instrumen ini, dengan sekitar 18,18% dimiliki oleh investor asing. Selama periode yang sama, dua instrumen lainnya, yaitu Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI), telah terjual dengan total masing-masing US$ 1,89 miliar dan US$ 334 juta. 

Wall Street pada hari Rabu (01/05) ditutup mayoritas melemah. Dimana Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat +0,23% ke level 37,903. Indeks S&P 500 melemah -0,34% ke level 5,018 dan indeks Nasdaq Composite juga mengalami pelemahan sebesar -0,33% ke level 15,605.

Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 5,25% - 5,50% karena inflasi masih jauh dari target 2%. Keputusan untuk tidak menaikkan suku bunga ini diambil karena sulitnya mengendalikan inflasi agar mencapai target yang ditetapkan. Pada bulan Maret 2024, tingkat inflasi AS mencapai 3,5%, meningkat dibandingkan dengan bulan Februari 2024 yang berada pada level 3,2%.

Kinerja reksadana secara harian mayoritas menguat. Reksa dana saham yang bergerak menguat sebesar +0,91%. Reksa dana campuran yang bergerak menguat sebesar +0,73%, sementara itu reksa dana pasar uang terapresiasi sebesar +0,02% dan terakhir reksa dana pendapatan tetap juga mengalami pelemahan -0,01%.

Investor asing berbalik arah melakukan net buy sebesar 974 miliar di pasar reguler setelah sebelumnya terus mencatatkan net sell selama seminggu terakhir. Saat ini IHSG berpotensi bergerak sideways dengan range 7000-7300, namun tidak menutup kemungkinan IHSG melanjutkan pelemahan mencapai level 6900. Saat ini pergerakan pasar didominasi oleh Barito Group dimana TPIA & BREN berhasil mencapai level all time high dan berhasil menggeser BBCA sebagai saham dengan market cap terbesar di IHSG. Investor dapat memperhatikan reksa dana saham yang memiliki top holding Barito Group, dimana kedua saham tersebut masih bergerak uptrend



#InvesNowCuanLater  #BigDreamStartNow

floating-whatsapp

Alamat Baru Invesnow

Sequis Tower Lt. 18 Unit 2A, 3, dan 5A
Jl. Jend. Sudirman No. 71
Kel. Senayan, Kec. Kebayoran Baru
Jakarta 12190
telp: 021 - 50924098

Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?

Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang

logo
ojk
ojk

Newsletter

Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.

© 2024 PT Invesnow Principal Optima