The Fed Diprediksi Tahan Tingkat Suku Bunga, Katalis Positif Bagi Reksadana

14 Sep 2023

Updates

The Fed Diprediksi Tahan Tingkat Suku Bunga, Katalis Positif Bagi Reksadana

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama harian mencatatkan penguatan tipis sebesar +0,02% ke level 6,935 pada perdagangan hari Rabu (13/09). Penguatan IHSG didorong oleh tiga sektor yang mengalami penguatan terbesar, yakni sektor energi sebesar +0,89%, lalu sektor material dasar sebesar +0,54% serta sektor infrastruktur +0,51%. Saat ini IHSG ditradingkan kembali dengan valuasi menarik, Price Earning Ratio (PER) sebesar 14,01x dan nilai Market Price Book Value (PBV) sebesar 1,90x.


Investor asing kembali membukukan penjualan bersih (Net Sell) lanjutan sebesar Rp 1,75 triliun pada perdagangan hari Rabu (13/09). Jadi secara YTD transaksi investor asing tercatat dengan total penjualan bersih (Net Sell) senilai Rp 3,71 triliun.


Pemerintah berencana melarang transaksi barang di media sosial. Jerry menyebut bahwa larangan tersebut akan termuat dalam revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) yang saat ini sedang disiapkan. Rencana pelarangan transaksi barang di media sosial berpotensi memberikan dampak positif bagi emiten disektor ritel, namun peraturan mengenai jenis barang dan harga (pricing) di platform dagang digital berpotensi membawa ketidakpastian.


Wall Street ditutup cenderung menguat pada perdagangan hari Rabu (13/09). Dimana indeks Dow Jones Industrial Average melemah tipis sebesar -0,20% ke level 34,576. Sementara indeks S&P 500 menguat sebesar +0,12% ke level 4,467 dan indeks Nasdaq Composite juga ikut menguat sebesar +0,29% ke level 13,814.


Tingkat inflasi AS diatas perkiraan pelaku pasar. Dimana tingkat inflasi tahunan di AS meningkat selama dua bulan berturut-turut menjadi 3,7% di bulan Agustus dari 3,2% di bulan Juli, di atas perkiraan pasar sebesar 3,6%. Harga minyak telah meningkat dalam dua bulan terakhir, ditambah dengan efek dasar dari tahun lalu, yang mendorong inflasi lebih tinggi. Sementara, The Fed Diprekdiksi menahan tingkat suku bunga dimana CME FedWatch Tool memperkirakan peluang sebesar 97% bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunganya pada bulan September, dan kemungkinan sebesar 61% untuk jeda pada bulan November.


Kinerja reksadana secara harian ditutup cenderung menguat pada perdagangan hari Rabu (13/09), seperti jenis reksadana saham yang mengalami penguatab sebesar +0,14%, diikuti reksadana campuran juga alami penguatan sebesar +0,10%, sementara itu reksadana pasar uang menguat +0,01% dan terakhir reksadana pendapatan tetap masih mengalami tekanan, terkoreksi tipis sebesar -0,04%. 


Kinerja reksadana pada hari Rabu (12/09) dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni: dengan terkontrolnya inflasi di Amerika Serikat membuat pelaku pasar memprediksi The Fed akan bersikap stay. Namun inflasi terakhir menujukkan data inflasi naik tipis dari prakiraan yang disebabkan kembali naiknya harga komoditas minyak mentah. Hal ini pastinya akan membuat pasar finansial kembali volatile hingga akhir pekan.


#InvesNowCuanLater  #BigDreamStartNow

floating-whatsapp

Alamat Baru Invesnow

Sequis Tower Lt. 18 Unit 2A, 3, dan 5A
Jl. Jend. Sudirman No. 71
Kel. Senayan, Kec. Kebayoran Baru
Jakarta 12190
telp: 021 - 50924098

Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?

Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang

logo
ojk
ojk

Newsletter

Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.

© 2024 PT Invesnow Principal Optima