The Fed Beri Sinyal Tingkat Suku Bunga Akan Naik Sekali Lagi

21 Sep 2023

Updates

The Fed Beri Sinyal Tingkat Suku Bunga Akan Naik Sekali Lagi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara harian mencatatkan lanjutan penguatan sebesar +0,45% dan ditutup ke level 7,011 pada hari Rabu (20/09). Penguatan IHSG didorong oleh tiga sektor yang mengalami penguatan terbesar, yakni sektor transportasi dan logistik +0,96%, lalu sektor finansial +1,05% serta sektor konsumer siklikal +1,22%. Saat ini IHSG ditradingkan kembali dengan valuasi menarik, Price Earning Ratio (PER) sebesar 14,25x dan Price to Book Value (PBV) sebesar 1,90x.


Investor asing kembali membukukan pembelin bersih (Net Buy) sebesar Rp 795 miliar pada perdagangan dihari Rabu (20/09). Namun secara YTD transaksi investor asing masih tercatat dengan total penjualan bersih (Net Sell) senilai Rp 2,57 triliun.


Menurut berita di Kontan, katalis positif dating dari Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 masih tokcer. Hingga Agustus 2023, APBN masih mencetak surplus. APBN 2023 mengalami surplus sebesar Rp 147,2 triliun pada Agustus 2023. Angka itu memberikan kontribusi 0,70% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).


Wall Street ditutup kompak melemah pada perdagangan dihari Rabu (20/09). Dimana indeks Dow Jones Industrial Average melemah sebesar -0,22% ke level 34,330. Indeks S&P 500 turun -0,94% ke level 4,402. Dan indeks Nasdaq Composite kehilangan -1,53% ke level 13,469.


Federal Reserve akhirnya mempertahankan kisaran target suku bunga dana federal pada level tertinggi dalam 22 tahun sebesar 5,25%-5,5% pada pertemuan bulan September 2023, menyusul kenaikan sebesar 25bps pada bulan Juli, dan sejalan dengan ekspektasi pasar namun mengisyaratkan kemungkinan adanya kenaikan lagi hingga akhir tahun. Proyeksi yang dirilis menunjukkan kemungkinan tingkat suku bunga akan naik satu kali lagi pada tahun ini, dan kemudian dua kali penurunan pada tahun 2024.


Kinerja reksadana secara harian ditutup mayoritas menguat pada perdagangan hari Rabu (20/09), seperti jenis reksadana saham yang mengalami penguatan sebesar +0,26%, diikuti reksadana campuran yang juga ikut menguat sebesar +0,13%, sementara itu reksadana pasar uang menguat sebesar +0,01% dan terakhir reksadana pendapatan masih tertekan dizona merah sebesar -0,10%. 


Kinerja reksadana pada hari Rabu (20/09) dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: katalis dalam negeri seperti menguatnya sektor finansial dan consumer siklikal berhasil mempertahankan momentum penguatan IHSG serta kinerja APBN yang sangat bagus (bahkan dalam posisi surplus) membuat reksadana saham dan campuran kembali catatkan kenaikkan NAB. Selain itu sentimen global dimana The Fed mempertahankan tingkat suku bunga saat ini dan valuasi Wall Street yang sudah mahal di pasar saham AS juga berdampak positif pada pasar finansial Indonesia. Investor Invesnow bisa kembali melihat peluang yang menarik di reksadana saham untuk memaksimalkan keuntungan. 


#InvesNowCuanLater  #BigDreamStartNow


floating-whatsapp

Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?

Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang

logo
ojk
ojk

Newsletter

Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.

© 2024 PT Invesnow Principal Optima