21 Nov 2023
Updates
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara harian bergerak menguat sebesar +0,25% dan ditutup di level 6,994 pada hari Senin (20/11). Sektor yang mengalami penguatan terbesar, yaitu sektor infrastruktur +3,30%, sektor teknologi 0,89% dan sektor consumer cyclicals sebesar 0,91%. IHSG masih relatif memiliki valuasi yang menarik dibanding dengan negara lainnya, dimana nilai Price Earning to Ration (PER) sebesar 13,27x dan Price to Book Value (PBV) sebesar 1,92x.
Fed Pivot dan Inflasi yang mulai melandai memberikan dorongan yang positif bagi kinerja Rupiah terhadap USD (+1.64%/wow), penguatan rupiah secara langsung berimplikasi positif bagi pergerakan IHSG dan Obligasi. Sementara itu, market akan berfokus pada rapat bank sentral Indonesia di pekan ini, dimana konsensus pasar melihat BI akan tetap mempertahankan suku bunga di level 6%.
Dilansir dari Bank Indonesia, penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Oktober 2023 terindikasi tumbuh dengan SBT sebesar 82,1%. Faktor utama yang memengaruhi penyaluran kredit baru tersebut antara lain permintaan pembiayaan dari nasabah, tingkat persaingan usaha dari bank lain, serta prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan.
Wall Street ditutup kompak menguat pada perdagangan hari Senin (20/11). Dimana indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat sebesar +0,58% ke level 35,151. Indeks S&P 500 masih bertambah +0,74% ke level 4,574 dan indeks Nasdaq Composite juga lanjutkan trend bullish sebesar +1,13% ke level 14,284.
Imbal hasil obligasi pemerintah jangka panjang AS turun tipis pada hari Senin menyusul kuatnya permintaan obligasi pemerintah bertenor 20 tahun. Dalam lelang utang Treasury 20-tahun, investor menerima imbal hasil atau pengembalian tertinggi sebesar 4,78%. Akibatnya, imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun turun ke level 4,409%.
Kinerja reksadana secara harian bergerak relative menguat. Seperti jenis reksadana saham yang mengalami penguatan sebesar +0,05%, diikuti reksadana campuran yang terkoreksi tipis -0,03%, sementara itu reksadana pasar uang diapresiasi sebesar +0,04% dan terakhir reksadana pendapatan tetap lanjutkan rally sebanyak +0,05%.
Pergerakan dari kinerja pada hari Senin (20/11) dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu menguatnya IHSG yang didorong oleh sektor infrastruktur dan sektor teknologi membuat kinerja reksadana saham menguat. Turunnya yield UST 10 tahun juga berimbas pada turya yield SBN 10 tahun, dimana kinerja reksadana pendapatan tetap masih mempertahankan trend positif nya.
Dengan masih fluktuatifnya pasar global membuat pasar finansial juga akan ikut berpengaruh. Diharapkan bagi investor reksadana lebih wise dalam menentukan strategi investasinya.
#InvesNowCuanLater #BigDreamStartNow
Disclaimer
Data-data di atas merupakan informasi
terkait Reksa Dana dan bukan ajakan atau suruhan dalam
membeli/menjual produk investasi tertentu. Keputusan beli/jual
terhadap instrumen investasi sepenuhnya dipegang oleh investor itu sendiri.
Latest News
18 Feb 2025
Updates
17 Feb 2025
Updates
14 Feb 2025
Updates
Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?
Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang
Berizin & diawasi oleh
Bagian dari:
COMPANY
SUPPORT
Newsletter
Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.