Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara harian mencatatkan penguatan sebesar +0.49% ke level 6,886 pada perdagangan hari Senin (07/08). Penguatan IHSG didorong oleh tiga sektor yang mengalami kenaikkan terbesar, yakni sektor finansial sebesar +0,80%, sektor teknologi sebesar +0,64% dan sektor industrial sebesar +0,53%. Saat ini IHSG masih ditradingkan dengan valuasi yang masih relatif menarik, yakni di Price Earning Ratio (PER) sebesar 13,28x dengan nilai Market Price Book Value (PBV) sebesar 1,94x. Sejalan dengan penguatan IHSG, investor asing membukukan pembelian bersih (Net Buy) sebesar Rp 808 miliar pada perdagangan hari senin (07/08). Sehingga secara YTD transaksi investor asing tercatat dengan total pembelian bersih (Net Buy) senilai Rp 24,16 triliun.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal II-2023 mencapai 5,17% secara year on year (YOY). Sedangkan secara kuartal ke kuartal (Q to Q) terjadi pertumbuhan sebesar 3,86%. Pada kuartal II-2023 tercatat Produk Domestik Bruto (PDB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) sebesar Rp 5.226,7 triliun dan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) sebesar Rp 3.075,7 triliun.

Wall Street ditutup kompak menguat pada perdagangan hari Senin (07/08). Indeks Dow Jones Industrial Average menguat sebesar +1,16% ke level 35,473. Indeks S&P 500 juga menguat sebesar +0,90% ke level 4,518 dan indeks Nasdaq Composite pun juga ikut menguat sebesar +0,61% ke level 13,994. Wall Street berakhir melemah pada penutupan pekan lalu karena para investor memilih posisi profit taking sementara setelah berbulan-bulan indeks mengalami penguatan. Dipicu juga kekhawatiran atas data ekonomi yang tidak sesuai ekspektasi, laporan pendapatan emiten yang beragam, dan kenaikan imbal hasil US Treasury. Pekan ini investor dihadapkan oleh data ekonomi yang cukup penting, yaitu tingkat inflasi pada kamis (10/08).

Kinerja reksadana secara harian ditutup bervariasi pada perdagangan hari Senin (07/08), seperti jenis reksadana saham yang mengalami penguatan sebesar +0,14%, diikuti reksadana campuran yang juga juga ikut menguat sebesar +0,03%, sementara itu reksadana pasar uang menguat sebesar +0,04% dan terakhir reksadana pendapatan melemah tipis sebesar -0,05%.

Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,17% pada kuartal II-2023, menjadi pencapaian positif bagi perekonomian domestik. Angka ini menunjukkan pertumbuhan ekonomi domestik sudah berada di atas 5% dalam 7 kuartal berturut-turut. Kita masih ingat bahwa pada bulan lalu Indonesia berhasil naik kelas dari lower middle income country menjadi upper middle country. Dengan begitu fundamental Indonesia dipandang sedang berada di trend positif yang bisa terus mengundang dana untuk mengalir ke pasar finansial Indonesia yang akan bisa mendorong kinerja reksadana.

#InvesNowCuanLater  #BigDreamStartNow