Pergerakan Rupiah Terus Melemah. RDPT Rebound Tipis

6 Okt 2023

Updates

Pergerakan Rupiah Terus Melemah. RDPT Rebound Tipis

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara harian mencatatkan lanjutan pelemahan sebesar -0,17% dan ditutup di level 6,874 pada hari Kamis (05/10). Pelemahan IHSG ditekan oleh tiga sektor yang mengalami koreksi terbesar, yakni sektor properti dan real estate -1,04%, lalu sektor energi -1,03% serta sektor transportasi dan logistik -0,94%. Saat ini IHSG ditradingkan kembali dengan valuasi menarik, Price Earning Ratio (PER) sebesar 13,67x.


Sejalan dengan koreksinya IHSG, Investor asing berbalik arah dan membukukan penjualan bersih (Net Sell) sebesar Rp 672 miliar. Sehingga secara Year to Date (YTD) transaksi investor asing masih tercatat dengan total penjualan bersih (Net Sell) senilai Rp 5,22 triliun.


Nilai tukar Rupiah terus melemah dalam tiga bulan terakhir, karena banyaknya katalis negatif. Bahkan Rupiah diprediksi bisa menembus level psikologis Rp 16.000 per dolar AS, jika pemerintah tidak segera melakukan menerapkan kebijakan. Sentimen negatif utama rupiah karena sikap hawkish bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed). DimanaThe Fed kemungkinan masih mempertahankan level suku bunga tinggi demi menekan inflasi di sasaran 2%. Ini akan berefek outfow dari negara-negara pasar berkembang, seperti Indonesia, sehingga menekan kurs Rupiah.


Wall Street ditutup kompak melemah pada perdagangan dihari Kamis (05/10) berbalik arah walau kemarin sempat rebound. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah tipis sebesar -0,03% ke level 33,119. Indeks S&P 500 juga terkoreksi -0,13% ke level 4,258 dan indeks Nasdaq Composite juga turun -0,12% ke level 13,219.


Data ekonomi Amerika Serikat (AS) mengenai klaim awal tunjangan pengangguran negara bagian menunjukkan bahwa kondisi pasar tenaga kerja AS masih dalam posisi yang kuat. Sehari setelah laporan yang menunjukkan bahwa gaji swasta AS meningkat kurang dari yang diharapkan market. Sementara itu, Laporan gaji bulanan pada hari Jumat dapat menjadi berita ekonomi terpenting pada pekan ini.


Kinerja reksadana secara harian pada Kamis tanggal 05 Oktober 2023 bergerak bervariaso. Seperti jenis reksadana saham yang mengalami koreksi lanjutan sebesar -0,30%, diikuti reksadana campuran yang juga ikut tertekan -0,34%, sementara itu reksadana pasar uang terapresiasi sebesar +0,01% dan terakhir reksadana pendapatan akhirnya, setelah beberapa minggu terakhir terus mengalami koreksi bisa bangkit dan menguat sebesar +0,13%. 


Kinerja reksadana pada Kamis (05/10) dipengaruhi oleh terus melemahnya pergerakan kurs Rupiah. Dimana Pelemahan rupiah menimbulkan efek berantai ke perekonomian nasional. Di pasar keuangan, koreksi turun rupiah telah menekan harga surat utang negara (SUN) dan memukul indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI). Pelemahan rupiah juga bakal memicu inflasi impor (imported inflation) yang bisa berimbas pada naiknnay kebutuhan bahan dasar pokok. 


#InvesNowCuanLater  #BigDreamStartNow

floating-whatsapp

Alamat Baru Invesnow

Sequis Tower Lt. 18 Unit 2A, 3, dan 5A
Jl. Jend. Sudirman No. 71
Kel. Senayan, Kec. Kebayoran Baru
Jakarta 12190
telp: 021 - 50924098

Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?

Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang

logo
ojk
ojk

Newsletter

Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.

© 2024 PT Invesnow Principal Optima