Peluang Penurunan Yield ID-10yr, Ditengah Outlook Negatif Surat Utang AS

14 Nov 2023

Updates

Peluang Penurunan Yield ID-10yr, Ditengah Outlook Negatif Surat Utang AS

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara harian mencatatkan penguatan sebesar +0,43% dan ditutup di level 6,838 pada hari Senin (13/11). Menguatnya IHSG dikarenakan tiga sektor yang mengalami rally terbesar, yakni sektor material dasar +1,07%, sektor infrastruktur +1,05%, dan sektor teknologi +0,78%. Saat ini IHSG masih ditradingkan kembali dengan valuasi menarik, Price Earning Ratio (PER) sebesar 13,28x serta Price Book Value (PBV) sebesar 1,84x.


Walau IHSG mengalami penguatan namun IHSG masih mencatatkan outflow, dimana foreign investor membukukan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 108 miliar. Sehingga secara Year to Date (YTD) transaksi investor asing masih tercatat dengan total penjualan bersih (Net Sell) senilai Rp 16,30 triliun.


Bank Indonesia (BI) menyatakan gejolak perekonomian global masih akan berlanjut di tahun 2024. Namun BI memperkirakan laju inflasi diperkirakan akan mencapai 3,2% pada tahun 2024. Sedangkan kondisi inflasi tahun 2023 akan mencapai 2,84% sehingga terkendali di kisaran target 3,0±1%. Dengan keadaan seperti ini Bank Indonesia beranggapan pertumbuhan ekonomi masih sesuai target, dikisaran 4,5% - 5,2%.


Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan hari Senin (13/11). Dimana indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) lanjutkan penguatan sebesar +0,16% ke level 34,337. Indeks S&P 500 terkoreksi tipis -0,08% ke level 4,411 dan indeks Nasdaq Composite melemah -0,22% ke level 13,767.


Surat utang Amerika Serikat kini menjadi sorotan. Hal ini juga diperlihatkan oleh salah satu lembaga rating, yakni Moody’s. Dimana Moody's menurunkan outlook peringkat kredit Amerika Serikat dari tingkat stabil menjadi negatif. Moody’s beranggapan bahwa faktor defisit fiskal yang besar dan penurunan keterjangkauan utang. US10yr bergeraka tak berubah sejak 10-Nov (4.652%), namun dengan outlook negatif ini, Yield US10yr berpeluang sedikit koreksi karena berita tersebut. Jika fundamental Indonesia tetap stabil, maka dalam jangka pendek inflow bisa masuk ke pasar domestik. Market masih tetap fokus pada rilis data inflasi AS di pekan ini. 


Kinerja reksadana secara harian bergerak cenderung menguat. Seperti jenis reksadana saham yang mengalami penguatan sebesar +0,12%, diikuti reksadana campuran yang juga ikut bertambah +0,20%, sementara itu reksadana pasar uang diapresiasi sebesar +0,04% dan terakhir reksadana pendapatan tetap mencatatkan koreksi tipis -0,06%. 


Pergerakan dari kinerja selama sepekan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu naiknya IHSG yang ditopang oleh sektor material dasar dan infrastruktur menjadikan kinerja RDS dan RDC mulai membaik. Dari sisi global, inflasi Amerika Serikat yang diekspektasi akan turun dilevel 3,6% akan membuat potensi The Fed bersikap Dovish. Bagi investor yang ingin kembali masuk di pasar obligasi diharapkan lebih wise sebelum berinvestasi.


#InvesNowCuanLater  #BigDreamStartNow

floating-whatsapp

Alamat Baru Invesnow

Sequis Tower Lt. 18 Unit 2A, 3, dan 5A
Jl. Jend. Sudirman No. 71
Kel. Senayan, Kec. Kebayoran Baru
Jakarta 12190
telp: 021 - 50924098

Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?

Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang

logo
ojk
ojk

Newsletter

Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.

© 2024 PT Invesnow Principal Optima