Outflow Membayangi Pergerakan IHSG, Inflasi Masih Menjadi Momok Bagi Bank Sentral

26 Jun 2023

Updates

Outflow Membayangi Pergerakan IHSG, Inflasi Masih Menjadi Momok Bagi Bank Sentral

Secara mingguan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengalami tekanan sebesar -0.88% ke level 6,639. Pelemahan IHSG didorong oleh tiga sektor yang mengalami penurunan terbesar, yaitu sektor teknologi -4,26%, sektor kesehatan -1,60% dan sektor dasar -1,08%. Saat ini IHSG masih ditradingkan dengan valuasi relatif menarik, yakni di Price Earning Ratio (PER) 13,10x dengan nilai Market Price Book Value (PBV) 1,70x. Investor asing kembali membukukan penjualan bersih (Net Sell)  sebesar Rp 693 miliar pada perdagangan Jumat (23/06). Namun, secara YTD transaksi investor asing masih tercatat dengan total pembelian bersih senilai (Net Buy) Rp 16,01 triliun.  Pada pekan ketiga Juni 2023, aliran modal asing kembali masuk ke pasar keuangan dalam negeri.  Berdasarkan Data transaksi yang dihimpun oleh Bank Indonesia (BI) periode 19 hingga 22 Juni 2023 menunjukkan bahwa nonresiden melakukan pembelian bersih sebesar Rp 2,22 triliun. Nonresiden melakukan pembelian bersih sebesar Rp 3,26 triliun di pasar SBN dan penjualan bersih sebesar Rp 1,05 triliun di pasar saham.

 

Dari pasal global, Wall Street kembali kompak ditutup melemah pada perdagangan hari Jumat (23/06). Indeks Dow Jones Industrial Average melemah sebesar -0,65% ke 33,727. Indeks S&P 500 juga melemah sebesar -0,77% ke level 4,48 dan Indeks Nasdaq Composite juga ikut melemah sebesar -1,01% ke 13,492. Bank sentral Inggris, Bank of England (BoE), memutuskan untuk kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps menjadi 5% dimana sekaligus menandai level suku bunga acuan yang tertinggi sejak tahun 2008. Jepang mencatat inflasi sebesar 3,2% YoY pada Mei 2023, turun 0,2% dai bulan lalu. Realisasi ini menimbulkan spekulasi bahwa bank sentral Jepang, Bank of Japan (BoJ), akan kembali menaikkan proyeksi inflasinya serta menyesuaikan kebijakan stimulusnya.

 

Bagaimana dengan view reksadana?

Kinerja reksadana secara mingguan rata-rata mengalami pelemahan sejalan dengan penurunan IHSG, seperti jenis reksadana saham yang mengalami pelemahan sebesar -0,77%, diikuti reksadana campuran yang juga melemah sebesar -0,61%, kemudian disusul reksadana pasar uang yang menguat sebesar +0,07% dan terakhir reksadana pendapatan juga ikut terseret turun sebesar -0,13%. Selama sepekan industri reksadana kmebali mendapat tekanan. Salah satu faktornya yaitu outflow yang terus terjadi dipasar saham dari investor asing yang selama sepekan mencatatkan outflow sebesar Rp 1,04 triliun. Selain itu sikap bank sentral Amerika Serikat The Fed yang dalam pidato Powell terakhir mengindikasikan bahwa kenaikkan tingkat suku bunga masih akan terjadi pada bulan depan juga menjadi katalif negatif bagi pasar finansial Indonesia. Dengan begitu investor masih dalam posisi wait and see sambil membaca bagaimana arah market pada pekan depan.

floating-whatsapp

Alamat Baru Invesnow

Sequis Tower Lt. 18 Unit 2A, 3, dan 5A
Jl. Jend. Sudirman No. 71
Kel. Senayan, Kec. Kebayoran Baru
Jakarta 12190
telp: 021 - 50924098

Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?

Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang

logo
ojk
ojk

Newsletter

Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.

© 2024 PT Invesnow Principal Optima