Obligasi Potensi Break Yield 7.3%, Bagaimana Dengan Saham?

24 Jun 2024

Updates

Obligasi Potensi Break Yield 7.3%, Bagaimana Dengan Saham?

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara mingguan mencatatkan penguatan sebesar +2,16% dan ditutup di level 6,879 pada perdagangan hari Jumat (21/06). Sektor yang mengalami penguatan terbesar yaitu sektor infrastruktur +5.27%, financials +2.71% dan sektor energi +2.14%.

Sejalan dengan penguatan IHSG, foreign investor secara mingguan mencatatkan aksi beli bersih (net buy) yaitu senilai Rp 2,59 triliun. Sehingga posisi YTD (year to date) investor asing net sell dengan total senilai Rp 8,21 triliun.

Dilansir dari Bank Indonesia, pada Mei 2024 likuiditas ekonomi atau M2 mencatat pertumbuhan signifikan, mencapai Rp8.965,9 triliun atau naik 7,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan penyaluran kredit sebesar 11,4% (yoy), meskipun sedikit melambat dari bulan sebelumnya yang mencatatkan pertumbuhan 12,3% (yoy).

Wall Street bergerak bervariasi pada perdagangan hari Jumat (21/06). Dow Jones menguat +0,04%, S&P500 terkoreksi -0,16%, dan Nasdaq mengalami penurunan sebesar -0,18%.

Menurut laporan dari CNBC, S&P 500 mencapai rekor intraday baru pada Kamis lalu dengan mencatat level 5.505,53, sementara juga mencatat kenaikan selama minggu tersebut. Indeks saham naik 0,6% minggu lalu, mencatatkan kemenangan minggu positif kedelapan dalam sembilan minggu terakhir. Investor akan mengamati dengan seksama data pengeluaran konsumsi pribadi bulan Mei yang dijadikan indikator inflasi utama oleh Federal Reserve. Data ini dijadwalkan untuk dirilis Jumat pagi.

Kinerja reksadana secara mingguan mayoritas bergerak menguat. Reksa dana saham yang bergerak menguat sebesar +2,55%. Reksa dana campuran yang bergerak menguat sebesar +1,74%, sementara itu reksa dana pasar uang terapresiasi sebesar +0,08% dan terakhir reksa dana pendapatan tetap juga bergerak melemah -0,11%.

Penguatan IHSG minggu lalu tidak menandakan adanya perubahan trend di IHSG, dimana IHSG hanya mengalami technical rebound. Saat ini IHSG berpotensi menguji resistance di level 7000. Pergerakan rupiah masih menjadi katalis utama terhadap pergerakan IHSG, rupiah berpotensi menguat support di 16300 sebelum kembali melanjutkan penguatan menuju level 16700. Saat ini reksa dana pendapatan tetap berbasis corporate bonds dan reksa dana pasar uang masih menjadi pilihan utama di tengah volatilitas IHSG. Namun untuk investor yang memiliki jangka waktu investasi yang lebih panjang, saat ini beberapa reksa dana saham yang sudah terkoreksi lebih dari 10% menjadi pilihan yang menarik. 



#InvesNowCuanLater  #BigDreamStartNow

floating-whatsapp

Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?

Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang

logo
ojk
ojk

Newsletter

Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.

© 2024 PT Invesnow Principal Optima