Kondisi Fundamental Solid, RDS dan RDC Koreksi Sehat

21 Agu 2023

Updates

Kondisi Fundamental Solid, RDS dan RDC Koreksi Sehat

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara mingguan mencatatkan pelemahan sebesar -0.29% ke level 6,859 pada perdagangan selama sepekan. Pelemahan IHSG didorong oleh tiga sektor yang mengalami tekanan terbesar, yakni sektor industrial sebesar -1,58%, sektor transportasi -1,36% dan sektor siklikal -1,35%. Saat ini IHSG masih ditradingkan dengan valuasi Price Earning Ratio (PER) sebesar 16,03x dan nilai Market Price Book Value (PBV) sebesar 1,93x. Investor asing kembali membukukan penjualan bersih (Net Sell) sebesar Rp 258 miliar pada perdagangan hari Jumat (18/08). Namun secara YTD transaksi investor asing tercatat dengan total pembelian bersih (Net Buy) senilai Rp 3,63 triliun.

 

Perkembangan fundamental ekonomi makro Indonesia secara keseluruhan masih cukup bagus. Dimana pada akhir pekan kurs Rupiah terkoreksi tipis kelevel Rp 15.300 per Dollar AS. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke level 6,43%. Yield UST (US Treasury) 10 tahun naik kelevel 4,27%. Walau selama sepekan bond market mengalami Net Sell sebesar Rp 3,6 triliun dan equity market juga mengalami Net Sell sebesar Rp 3,1T triliun, namun secara YTD (Year to Date), investor asing masih dalam posisi Net Buy sebesar Rp 94,9 triliun dipasar SBN dan Net Buy sebesar Rp 3,6 triliun dipasar saham.

 

Wall Street ditutup relatif melemah pada perdagangan hari Jumat (18/08). Indeks Dow Jones Industrial Average menguat tipis sebesar +0,07% ke level 34,501. Indeks S&P 500 melemah tipis sebesar -0,01% ke level 4,370 dan indeks Nasdaq Composite juga ikut melemah sebesar -0,20% ke level 13,291.

 

Evergrande gagal membayar utangnya yang sangat besar pada 2021, yang mengirimkan gelombang kejutan melalui pasar keuangan global. Langkah pailit dilakukan karena masalah di pasar properti Tiongkok menambah kekhawatiran tentang ekonomi terbesar kedua di dunia. Raksasa properti Evergrande telah mengajukan perlindungan kebangkrutan di Amerika Serikat (AS) karena krisis real estat di Tiongkok semakin dalam.

 

Kinerja reksadana secara mingguan ditutup cenderung melemah pada perdagangan selama sepekan, seperti jenis reksadana saham yang mengalami pelemahan sebesar -0,47%, diikuti reksadana campuran yang juga ikut menguat tipis sebesar +0,03%, sementara itu reksadana pasar uang menguat sebesar +0,07% dan terakhir reksadana pendapatan masih mengalami tekanan lanjutan sebesar -0,37%.

 

Kinerja reksadana selama sepekan overall masih bergerak terbatas. Beberapa faktor yang menjadi tekanan adalah terjadinya outflow oleh investor di pasar obligasi dan pasar saham. Selain itu menguatnya Yield SBN 10 tahun kelevel 6,4% serta masih melemahnya kurs IDR kelevel Rp 15.300 juga turut membuat kinerja RDPT dan RDC tertekan. Namun overall dengan konidisi pasar dan makro saat ini, kinerja reksadana selama sepekan kedepan diprediksi masih bergerak terbatas karena tekanan dari faktor eksternal.

 

#InvesNowCuanLater  #BigDreamStartNow

 

floating-whatsapp

Alamat Baru Invesnow

Sequis Tower Lt. 18 Unit 2A, 3, dan 5A
Jl. Jend. Sudirman No. 71
Kel. Senayan, Kec. Kebayoran Baru
Jakarta 12190
telp: 021 - 50924098

Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?

Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang

logo
ojk
ojk

Newsletter

Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.

© 2024 PT Invesnow Principal Optima