Kinerja RDS dan RDC Terdorong Pelemahan IHSG
Secara harian Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) mencatatkan pelemahan sebesar -0.22% ke level 6,81. Pelemahan IHSG didorong oleh tiga
sektor yang mengalami pelemahan terbesar, yaitu sektor property dan real estate
sebesar -0,44%, sektor teknologi sebesar -0,27% serta sektor material dasar
sebesar -0,06%. Saat ini IHSG masih ditradingkan dengan valuasi relatif
menarik, yakni di Price Earning Ratio (PER) sebesar 13,23x dengan nilai Market Price Book Value (PBV) sebesar 1,77x.
Investor asing membukukan penjualan
bersih (Net Sell) sebesar Rp 125
miliar pada perdagangan Selasa (04/07). Sehingga secara YTD transaksi investor
asing masih tercatat dengan total pembelian bersih senilai (Net Buy) Rp 16,33 triliun. Bank Dunia menaikan status Indonesia
dari kelompok negara berpenghasilan menengah ke bawah (lower middle income)
menjadi berpenghasilan menengah ke atas (upper middle income) sejak Juli 2023.
Kenaikan posisi ini diperkirakan berdampak positif ke perekonomian domestik.
Wall Street ditutup tidak diperdagangkan
karena Pasar Saham AS libur Independece Day (Hari Kemerdekaan). Pasar Asia-Pasifik sebagian besar turun
karena investor mencerna rilis survei swasta pada aktivitas jasa dari wilayah
tersebut. Aktivitas jasa di Jepang dan China tetap berada di jalur ekspansi
untuk bulan tersebut sementara laju pertumbuhan melemah.
Kinerja reksadana secara harian rata-rata mengalami pelemahan
sejalan dengan negatifnya IHSG, seperti jenis reksadana saham yang mengalami kinerja
koreksi sebesar +0,08%, diikuti reksadana
campuran yang juga melemah sebesar 0,05%ementara itu reksadana pasar uang yang menguat
sebesar +0,38% dan terakhir reksadana pendapatan tetap juga ikut menguat
sebesar +0,11%.
Dengan kembalinya Indonesia menjadi negara
berpenghasilan menengah ke atas, maka Indonesia menjadi daya tarik bagi
investor. Khususnya bagi investor yang ingin menanamkan modal di pasar keuangan
Indonesia. Begitu juga dengan minat investor yang asing yang ingin menanamkan
modal di Indonesia. Namun begitu, ada beberapa hal yang harus diwaspadai
Indonesia, yaitu lingkungan global yang masih tidak stabil dan ketegangan
geopolitik yang masih berlangsung. Sebab, hal ini berimbas pada pertumbuhan
ekonomi. Dengan begitu investor diharapkan terus melihat perkembangan ekonomi
baik dari sisi global dan nasional sembali terus melakukan diversifikasi aset
investasi agar bisa mendapatkan imbal hasil yang optimum.
Disclaimer
Data-data di atas merupakan informasi
terkait Reksa Dana dan bukan ajakan atau suruhan dalam
membeli/menjual produk investasi tertentu. Keputusan beli/jual
terhadap instrumen investasi sepenuhnya dipegang oleh investor itu sendiri.