Dalam data yang terhimpun melalui situs https://www.idx.co.id/id/data-pasar/laporan-statistik/statistik/ terlihat kinerja Indeks ESG kurun waktu year-to-date (YTD) mampu menorehkan kenaikan tiga persenan, sejauh ini ada empat indeks ESG di list IDX, yakni:

A    A. ESG Sector Leaders IDX Kehati,

      B. ESG Quality 45 IDX Kehati, dan

C    C. IDX ESG Leaders (IDXESGL).

Lalu bagi yang belum familiar, apa sebenarnya ESG tersebut? Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ESG merupakan singkatan dari Environmental, Social and Governance (ESG). ESG dikenal sebagai salah satu parameter pelaksanaan pembangunan SDGs. Artinya segala bentuk aktivitas maupun pengambilan keputusan perusahaan jasa keuangan hendaknya juga dapat menerapkan secara penuh prinsip-prinsip pelestarian lingkungan, tanggung jawab sosial, dan tata kelola yang baik.

Lalu seberapa penting sih penerapan ESG dalam jasa keuangan itu sendiri? Menurut OJK lagi Konsumen dapat mempertimbangkan aspek ESG dalam memanfaatkan produk keuangan. Tujuannya adalah agar produk yang dimanfaatkan tidak hanya memberikan dampak ekonomi namun juga memiliki dampak terhadap sosial dan lingkungkan, serta mendorong tercapainya SDGs.

Sekarang ini sudah banyak juga loh kalau teman-teman dengar bahwa, untuk pendanaan juga mesti mengedepankan proyek-proyek yang berbasis hijau yang berkontribusi pada program mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, salah satunya obligasi seperti green sukuk.

Legalitas Yang Kuat

OJK tidak main-main dalam penerapan dan mendukung program ESG ini agar cepat implementasinya di Indonesia, melalui POJK No.51/POJK.03/2017 penerapan ini akan berlaku bagi Lembaga Jasa Keuangan (LJK), Emiten, dan Perusahaan Publik.

Bagi perusahaan efek sendiri, OJK telah mendorong untuk memperisiapkan hal-hal sebagai berikut:

A     A. Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RKAB),

       B. Laporan Berkelanjutan, dan  

       C. Alokasi Dana Untuk Kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (CSR).

Ada keinginan kuat kedepan dari stakeholders untuk penerapan ini, karena hal ini akan berdampak positif bagi investor baik secara fundamental maupun non fundamental.

Dampak ESG di Sisi Finansial

Berdasarkan riset yang telah dilakukan oleh FEB UI, di tahun 2022 yang lalu (https://scholarhub.ui.ac.id/cgi/viewcontent.cgi?article=1003&context=jmui). Penelitian yang dilakukan dalam melihat pengaruh ESG terhadap kinerja keuangan dari Lembaga keuangan mikro (LKM) yang di ukur dari sisi return on asset (ROA), menunjukkan bahwa terdapat signifikansi dan hubungan yang positif antara variabel independen social dengan kinerja keuangan.

                                                                                 Performa Indeks ESG dan Reksadana ESG secara YTD

Sumber: IDX

Hal ini cukup beralasan karena, implementasi ESG akan menjadi koridor utama bagi perusahaan yang akan ekspansi, khusunya bagi mereka yang membutuhkan kredit. Dengan keterlibatan Lembaga rating untuk mengeksekusi perusahaan yang dinilai baik dalam score poin ESG, akan diberikan kredit rating yang lebih baik. Semakin tinggi peringkat kredit maka akan menurunkan cost of borrowing, dan berdampak pada profitabilitas perusahaan, di sisi lain hal ini tentu akan membantu perusahaan terbuka agar nilai sahamnya tetap stabil karena fundamental yang positif dan stabil.

Dengan biaya ekuitas yang cenderung turun maka akan membantu biaya operasional, yang dimana rendahnya discount rate akan menaikkan Net Present Value (NPV).

Hubungan ESG Terhadap Sisi Finansial

Sumber: CFI

#Sobat Invesnow, untuk saat ini di Invesnow kita sudah memiliki produk ESG dengan jenis reksadana pasar uang, yang Bernama UOBAM ESG Pasar Uang Indonesia.

Bagi kalian yang ingin berinvestasi di reksadana berbasis ESG tunggu apalagi? Yuk mulai dari sekarang!