Katalis Positif Fitch Rating Berpotensi Mendorong Kinerja RDS dan RDC

5 Sep 2023

Updates

Katalis Positif Fitch Rating Berpotensi Mendorong Kinerja RDS dan RDC

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara harian mencatatkan penguatan sebesar +0.27% ke level 6,996 pada perdagangan hari Senin (04/09). Penguatan IHSG didorong oleh tiga sektor yang mengalami penguatan terbesar, yakni sektor energi sebesar +1,42%, lalu sektor material dasar sebesar +1,22% serta sektor industrial sebesar +0,58%. Saat ini IHSG ditradingkan kembali dengan valuasi menarik, Price Earning Ratio (PER) sebesar 13,68x dan nilai Market Price Book Value (PBV) sebesar 1,92x.

 

Investor asing kembali membukukan pembelian bersih (Net Buy) sebesar Rp 468 miliar pada perdagangan hari Senin (04/09). Jadi secara YTD transaksi investor asing masih tercatat dengan total penjualan bersih (Net Sell) senilai Rp 207 miliar.

 

Lembaga pemeringkat Fitch kembali mempertahankan sovereign credit rating Republik Indonesia pada BBB (satu tingkat di atas level terendah investment grade) dengan outlook Stabil pada 1 September 2023. Keputusan ini mempertimbangkan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka menengah yang baik serta rasio utang pemerintah terhadap PDB yang rendah. Pada laporannya, Fitch menilai ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh 5% pada 2023 didukung oleh konsumsi domestik yang solid, di tengah pelemahan ekspor dan eskalasi risiko dari tertahannya pemulihan ekonomi Tiongkok.

 

Bursa saham Amerika Serikat libur dikarenakan ada hari buruh nasional. Seluruh Bursa Asia dibuka melemah pada perdagangan hari ini. Selasa (5/9), pukul 08.21 WIB, indeks Nikkei 225 melemah sebesar 0,41% ke level 32.803,69. Sejalan dengan itu, indeks Hang Seng dibuka juga melemah 0,67% ke level 18.717,42.

 

PMI Jasa Umum Caixin Tiongkok turun menjadi 51,8 pada Agustus 2023 dari 54,1 pada Juli, di bawah perkiraan sebesar 53,6. Angka tersebut menunjukkan ekspansi aktivitas jasa selama delapan bulan berturut-turut.  Sedangkan, Reserve Bank of Australia diperkirakan akan mempertahankan kebijakan suku bunga acuannya dilevel 4,1% untuk bulan ketiga berturut-turut.

 

Kinerja reksadana secara harian ditutup kembali kompak menguat pada perdagangan hari Senin (04/09), seperti jenis reksadana saham yang mengalami penguatan sebesar +0,40%, diikuti reksadana campuran yang juga ikut menguat sebesar +0,34%, sementara itu reksadana pasar uang menguat sebesar +0,03% dan terakhir reksadana pendapatan kembali menguat sebesar +0,05%.

 

Kinerja reksadana pada hari Senin (04/09) dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: inflasi Indonesia yang tetap terkendali di level 3,27%, lalu rilis data M2 oleh Bank Indonesia yang bertumbuh dan indeks S&P Global Manufaktur berlanjut pada level ekspansi. Selain itu, dari faktor eksternal estimasi PDB AS diperkirakan akan tetap bertumbuh, lalu ada data PCE dan Consumer Spending yang tetap meningkat. Sedangkan di China, PMI Manufaktur kembali ke level ekspansi ditengah perlambatan yang terjadi di perekonomial negeri tiongkok tersebut.

 

#InvesNowCuanLater  #BigDreamStartNow

floating-whatsapp

Alamat Baru Invesnow

Sequis Tower Lt. 18 Unit 2A, 3, dan 5A
Jl. Jend. Sudirman No. 71
Kel. Senayan, Kec. Kebayoran Baru
Jakarta 12190
telp: 021 - 50924098

Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?

Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang

logo
ojk
ojk

Newsletter

Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.

© 2024 PT Invesnow Principal Optima