Investor Terus Masuk ke Pasar SBN, Wall Street Minim Katalis

21 Jun 2023

Updates

Investor Terus Masuk ke Pasar SBN, Wall Street Minim Katalis

Secara harian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah sebesar -0,38% ke level 6,660. Pelemahan IHSG didorong oleh tiga sektor yang mengalami tekanan terbesar, yaitu sektor material dasar sebesar -1,64%, sektor properti sebesar -1,53% dan sektor konsumer siklikal sebesar -1,52%. Saat ini IHSG masih ditradingkan dengan valuasi relatif menarik, yakni di Price Earning Ratio (PER) 13,14x dengan nilai Market Price Book Value (PBV) 1,70x. Investor asing kembali membukukan penjualan bersih (Net Sell) sebesar Rp 410 miliar pada perdagangan Selasa (20/06). Namun, secara YTD transaksi investor asing masih tercatat dengan total pembelian bersih senilai (Net Buy) Rp 16,93 triliun. Prospek kondisi moneter dan ekonomi dalam negeri masih terjaga. Hal ini dilansir dari Bank Indonesia (BI) menyebut penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Mei 2023 terindikasi meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini tecermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru pada Mei 2023 yang tercatat sebesar 82,6%, lebih tinggi dari SBT 68,9% pada bulan sebelumnya. Dari pasar global, Wall Street kembali ditutup kompak melemah pada perdagangan hari Selasa (20/06). Indeks Dow Jones Industrial Average melemah sebesar -0,72% ke 34053. Indeks S&P 500 juga melemah sebesar -0,47% ke level 4388 dan Indeks Nasdaq Composite pun juga ikut melemah sebesar -0,16% ke 13667. Pejabat The Fed memperkirakan dua kenaikan suku bunga seperempat poin lagi akhir tahun ini. Keputusan untuk melewatkan kenaikan pada bulan Juni mematahkan rentetan sepuluh kenaikan suku bunga berturut-turut Fed Terlepas dari desakan Powell bahwa kebijakan Fed di masa depan akan tetap bergantung pada data, saham telah meningkat. Pelaku pasar sedang melihat bagaimana sentimen pasar yang kuat pada pekan lalu akan bertahan dalam minggu perdagangan yang dipersingkat dan minim data ekonomi selama sepekan kedepan.

 

Bagaimana dengan view Reksadana?

Kinerja reksadana harian secara rata-rata mengalami tekanan sejalan dengan pelemahan IHSG, seperti jenis reksadana saham yang mengalami pelemahan sebesar -0,41%, diikuti reksadana campuran yang juga melemah sebesar -0,66%, kemudian reksadana pasar uang menguat sebesar +0,01% dan terakhir reksadana pendapatan juga ikut melemah sebesar -0,06%. Dengan terjaganya fundamental makroeokonomi dalam negeri membuat investor obligasi terus memburu obligasi Indonesia khususnya obligasi pemerintah. Hal ini bisa dilihat dari laporan riset PHEI (Penilai Harga Efek Indonesia) selama Year to Date (YTD), investor berada diposisi Net Buy (pembelian bersih) dengan total Rp 70,04 triliun pada akhir pekan. Dengan melihat faktor seperti tingkat suku bunga BI yang sudah berada dipuncak, neraca dagang masih terjaga dalam posisi surplus serta turunnya CDS (Credit Default Swap) 5 tahun indonesia ke level 82,96 maka ini akan merepresentasikan real yield sebesar 2,30% yang sangat menarik jika dibandingan dengan negara lain yang memiliki kredit rating yang sama.

floating-whatsapp

Alamat Baru Invesnow

Sequis Tower Lt. 18 Unit 2A, 3, dan 5A
Jl. Jend. Sudirman No. 71
Kel. Senayan, Kec. Kebayoran Baru
Jakarta 12190
telp: 021 - 50924098

Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?

Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang

logo
ojk
ojk

Newsletter

Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.

© 2024 PT Invesnow Principal Optima