Investor Fokus Pada Suku Bunga, Kinerja Mingguan RDC Melesat

6 Sep 2023

Updates

Investor Fokus Pada Suku Bunga, Kinerja Mingguan RDC Melesat

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara harian mencatatkan pelemahan tipis sebesar -0.07% ke level 6,991 pada perdagangan hari Selasa (05/09). Pelemahan IHSG didorong oleh tiga sektor yang mengalami tekanan terbesar, yakni sektor teknologi sebesar -1,28%, lalu sektor konsumen non-siklikal sebesar -0,58% serta sektor energi sebesar -0,50%. Saat ini IHSG ditradingkan kembali dengan valuasi menarik, Price Earning Ratio (PER) sebesar 13,93x dan nilai Market Price Book Value (PBV) sebesar 1,91x.

 

Investor asing kembali membukukan pembelian bersih (Net Buy) sebesar Rp 150 miliar pada perdagangan hari Selasa (05/09). Namun, YTD transaksi investor asing masih tercatat dengan total penjualan bersih (Net Sell) senilai Rp 57 miliar.

 

Di sisi lain, International Monetary Fund (IMF) memperkirakan tingkat suku bunga global akan tetap tinggi hingga 2024, bahkan akan berlanjut hingga 2025 mendatang. Tingginya suku bunga global tersebut perlu diwaspadai oleh negara Kawasan ASEAN.

 

Wall Street ditutup kompak melemah pada perdagangan hari Selasa (05/09). Dimana indeks Dow Jones Industrial Average melemah sebesar -0,56% ke level 34,642. Indeks S&P 500 juga ikut melemah sebesar -0,42% ke level 4,497. Lalu indeks Nasdaq Composite juga melemah sebesar -0,08% ke level 14,021.

 

Tiga indeks utama Wall Street ditutup lebih rendah pada hari Selasa (05/09), dengan indeks Dow Jones paling tajam penurunannya. Faktor yang mempengaruhi antara lain adalah masih tertekannya imbal hasil US Treasury yang naik bersama dengan harga minyak dan investor menilai prospek jalur suku bunga Federal Reserve. Imbal hasil US Treasury naik setelah data ekonomi menunjukkan ketahanan dan Gubernur The Fed Christopher Waller mengatakan bahwa hal itu menunjukkan bahwa bank sentral tidak perlu mengubah suku bunga pada bulan September ini.

 

Kinerja reksadana secara harian ditutup bervariasi pada perdagangan hari Selasa (05/09), seperti jenis reksadana saham yang mengalami penguatan sebesar +0,03%, diikuti reksadana campuran yang melemah sebesar -0,15%, sementara itu reksadana pasar uang menguat sebesar +0,01% dan terakhir reksadana pendapatan mengalami tekanan sebesar -0,13%.

 

Kinerja reksadana pada hari Selasa (05/09) dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: naikknya yied UST 10Y membuat kinerja tekanan pada reksadana pendapatan tetap. Namun masih baiknya kondisi iklim perekonomian Indonesia serta aksi pembelian bersih (Ney Buy) pada pasar saham ikut menopang kinerja reksadana campuran dan reksadana saham. Overall dengan sikap The Fed yang diprediksi masih akan stay pada level tingkat suku bunga saat ini, akan menajdi katalis positif bagi instrumen obligasi dan saham.

 

#InvesNowCuanLater  #BigDreamStartNow

floating-whatsapp

Alamat Baru Invesnow

Sequis Tower Lt. 18 Unit 2A, 3, dan 5A
Jl. Jend. Sudirman No. 71
Kel. Senayan, Kec. Kebayoran Baru
Jakarta 12190
telp: 021 - 50924098

Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?

Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang

logo
ojk
ojk

Newsletter

Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.

© 2024 PT Invesnow Principal Optima